Serangan Udara Israel di Gaza: Lebih dari 300 Tewas, AS Diduga Terlibat

Serangan Udara Israel di Gaza: Lebih dari 300 Tewas, AS Diduga Terlibat

Pada Selasa, 18 Maret 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 300 warga sipil, termasuk banyak anak-anak, perempuan, dan lansia. Serangan ini terjadi di tengah gencatan senjata yang rapuh, memicu kecaman internasional dan tuduhan bahwa Amerika Serikat (AS) terlibat dalam perencanaan operasi tersebut. Laporan awal menyebutkan lebih dari 121 korban jiwa, namun angka tersebut terus meningkat hingga mencapai lebih dari 300 orang tewas menurut otoritas kesehatan Palestina. Sekolah-sekolah dan kamp pengungsi pun menjadi sasaran serangan yang meluas ke berbagai wilayah Gaza, termasuk Gaza City, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah.

Pemerintah Israel menyatakan serangan tersebut sebagai respon atas kegagalan Hamas untuk membebaskan sandera dan menolak usulan perdamaian yang diajukan oleh utusan Presiden AS, Steve Witkoff. Pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer akan berlanjut selama diperlukan dan akan diperluas, bahkan melampaui serangan udara. Namun, Hamas membantah klaim tersebut dan menuduh Netanyahu secara sengaja membatalkan perjanjian gencatan senjata untuk mengalihkan perhatian dari krisis politik internal. Izzat al-Rishq, pejabat senior Hamas, menyebut tindakan Netanyahu sebagai upaya untuk mengorbankan para sandera dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka.

Dugaan keterlibatan AS dalam serangan ini semakin menguat setelah Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengakui bahwa pemerintahan Trump telah diajak berkonsultasi oleh Israel mengenai serangan tersebut. Leavitt menegaskan bahwa Hamas, Houthi, dan Iran akan menghadapi konsekuensi atas tindakan terorisme mereka. Pernyataan ini menggemakan peringatan sebelumnya dari Presiden Trump yang mengancam akan menimbulkan kekacauan jika Hamas tidak membebaskan sandera.

Serangan ini menimbulkan dampak yang sangat luas. Selain korban jiwa yang terus meningkat, serangan ini juga telah menghancurkan infrastruktur penting dan menyebabkan kerusakan besar-besaran di berbagai wilayah Gaza. Kelompok Houthi di Yaman turut mengecam serangan tersebut dan bersumpah akan meningkatkan dukungan mereka untuk Hamas, bahkan mengancam akan menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah. Laporan juga menyebutkan tewasnya Jenderal Abu Watfa, pemimpin Kementerian Dalam Negeri Hamas di Jalur Gaza, dan beberapa pejabat senior Hamas lainnya dalam serangan tersebut.

Situasi di Gaza semakin memanas dan berpotensi memicu eskalasi konflik yang lebih besar. Dunia internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi warga sipil. Pertanyaan tentang pertanggungjawaban dan implikasi dari dugaan keterlibatan AS dalam serangan ini tetap menjadi sorotan utama dalam peristiwa yang mengguncang dunia ini.

  • Daftar lokasi yang diserang:

    • Gaza bagian utara
    • Gaza City
    • Deir al-Balah
    • Khan Younis
    • Rafah
  • Pihak yang terlibat:

    • Israel
    • Hamas
    • Amerika Serikat
    • Kelompok Houthi Yaman