Perluasan Pencarian Empat ABK LCT SJP 168 A di Perairan Halmahera Selatan: Harapan Temukan Korban Hilang

Perluasan Pencarian Empat ABK LCT SJP 168 A di Perairan Halmahera Selatan: Harapan Temukan Korban Hilang

Upaya pencarian empat Anak Buah Kapal (ABK) LCT SJP 168 A yang hilang setelah kapal tersebut tenggelam di perairan Halmahera Selatan memasuki hari kelima. Tim SAR gabungan, yang melibatkan personel dari Basarnas Ternate dan Denbekang XV/2-A Ternate, telah memperluas area pencarian hingga ke perairan Pulau Kayoa. Komitmen untuk menemukan empat ABK yang masih dinyatakan hilang tetap menjadi prioritas utama dalam operasi pencarian dan pertolongan ini.

Komandan Korem 152/Baabullah, Brigjen TNI Enoh Solehudin, dalam keterangan resmi pada Selasa malam (18/3/2025), menjelaskan bahwa operasi pencarian dipimpin langsung oleh Letda Cba Akbar. Tim gabungan yang beranggotakan delapan personel, menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) TNI AD 9.5 Denbekang XV/2-A Ternate, menggerakkan pencarian di perairan Kayoa Barat dan sekitarnya. Meskipun pencarian telah diperluas, hingga saat ini belum membuahkan hasil yang signifikan. Operasi pencarian yang telah berlangsung selama lima hari ini direncanakan akan berlanjut selama dua hari ke depan, sehingga total waktu pencarian mencapai tujuh hari.

Proses pencarian yang dilakukan secara intensif ini melibatkan koordinasi yang erat dengan berbagai pihak terkait. Kerja sama antar instansi dan elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya menemukan para ABK yang hilang. Masyarakat di sekitar lokasi kejadian diimbau untuk berperan aktif dengan melaporkan informasi sekecil apapun yang sekiranya dapat membantu proses pencarian. Hal ini mencakup informasi mengenai keberadaan korban, maupun penemuan serpihan kapal yang dapat menjadi petunjuk penting dalam operasi pencarian ini. Tim SAR gabungan menekankan komitmen penuhnya untuk terus mengupayakan penemuan empat ABK yang masih hilang, dalam misi kemanusiaan yang sedang dijalankan.

Tragedi tenggelamnya LCT SJP 168 A terjadi pada Jumat (14/3/2025) saat kapal tersebut berlayar dari Buli, Halmahera Timur, menuju Bitung, Sulawesi Utara. Kapal tersebut membawa delapan ABK. Keberuntungan masih berpihak kepada empat ABK yang berhasil diselamatkan oleh kapal ikan tuna KM Mirza yang melintas di sekitar lokasi kejadian pada sore harinya. Keempat ABK tersebut kemudian dievakuasi ke Pulau Tifure. Namun, nasib empat ABK lainnya masih belum diketahui hingga saat ini, sehingga upaya pencarian intensif terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan harapan dapat segera menemukan mereka dalam keadaan selamat.

Proses pencarian yang dilakukan di perairan yang cukup luas dan menantang ini memerlukan strategi yang tepat dan koordinasi yang efektif antar berbagai pihak yang terlibat. Harapan akan keselamatan keempat ABK yang masih hilang tetap menjadi fokus utama dalam operasi pencarian dan pertolongan ini. Segala upaya akan terus dilakukan hingga batas waktu pencarian berakhir atau hingga ditemukannya para ABK yang hilang.