Polda Metro Jaya Intensifkan Pengawasan Travel Gelap Jelang Mudik Lebaran 2025
Polda Metro Jaya Intensifkan Pengawasan Travel Gelap Jelang Mudik Lebaran 2025
Tragedi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan travel gelap dan menewaskan 12 penumpang di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada mudik Lebaran tahun lalu menjadi catatan penting bagi pihak kepolisian. Kejadian tersebut mendorong Polda Metro Jaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan terhadap operasional travel ilegal menjelang arus mudik Lebaran 2025. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan memastikan keselamatan pemudik.
Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, menjelaskan bahwa strategi pengawasan travel gelap akan difokuskan pada pemantauan aktivitas online. Modus operandi travel ilegal yang kerap memanfaatkan media sosial dan grup WhatsApp untuk mengumpulkan penumpang akan menjadi target utama pengawasan. Tim siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan berperan penting dalam mendeteksi dan melacak aktivitas online tersebut. "Travel gelap ini umumnya beroperasi secara parsial, tanpa menggunakan perusahaan resmi," ujar AKBP Argo, menekankan pentingnya pengawasan digital untuk membongkar praktik ilegal ini. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat juga akan terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya menggunakan jasa travel gelap. Polda Metro Jaya berharap kombinasi penegakan hukum dan edukasi publik dapat efektif menekan angka travel gelap selama musim mudik.
Sebagai bagian dari Operasi Ketupat Jaya 2025 yang melibatkan 4000 personel gabungan dan berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April 2025, pengawasan travel gelap akan diintegrasikan dengan berbagai upaya pengamanan lainnya. Puluhan pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu didirikan di jalur mudik, tempat ibadah, dan tempat wisata untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemudik. Selain itu, teknologi tilang elektronik (e-TLE) mobile akan dikerahkan di titik-titik strategis seperti Kalimalang dan Kalideres untuk menindak pelanggaran lalu lintas, termasuk potensi pelanggaran yang dilakukan oleh travel gelap dan pemudik. Sepuluh unit e-TLE mobile akan dimaksimalkan untuk memantau dan menindak tegas pelanggaran selama periode mudik.
Langkah-langkah preventif lainnya juga akan dilakukan, termasuk kerjasama dengan berbagai pihak terkait. Polda Metro Jaya telah menggelar rapat lintas sektoral dengan stakeholder untuk memastikan koordinasi dan sinergi dalam mengamankan arus mudik. Tersedianya pilihan transportasi alternatif yang lebih aman dan terjangkau seperti penurunan harga tiket pesawat dan penambahan armada kereta api, serta potensi program mudik gratis, diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan jasa travel gelap. "Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan kendaraan roda dua dan beralih ke transportasi umum untuk meminimalisir risiko kecelakaan," tegas AKBP Argo, menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan selama perjalanan mudik.
Lebih lanjut, AKBP Argo menjelaskan bahwa sanksi tegas akan diberikan kepada travel gelap yang nekat beroperasi. Meskipun pendekatan persuasif akan diutamakan, tindakan tegas hukum akan diterapkan jika diperlukan. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib selama periode mudik Lebaran 2025, dengan mengedepankan strategi pencegahan, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat.