Penurunan Harga Telur di Pasar Senen Jelang Lebaran: Kontras dengan Kenaikan Harga Pangan Lainnya

Penurunan Harga Telur di Pasar Senen Jelang Lebaran: Kontras dengan Kenaikan Harga Pangan Lainnya

Jelang perayaan Idul Fitri, pasar tradisional di Jakarta Pusat menunjukkan dinamika harga yang menarik. Di tengah lonjakan harga sejumlah komoditas pangan pokok, harga telur ayam justru mengalami penurunan. Fenomena ini terpantau di Pasar Senen, di mana para pedagang melaporkan penurunan harga yang cukup signifikan.

Roni, seorang pedagang telur di Pasar Senen, menjelaskan bahwa harga telur saat ini berada di angka Rp 26.000 per kilogram, turun dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp 29.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga ini bukan disebabkan oleh peningkatan pasokan, melainkan berkurangnya daya beli masyarakat. "Harga telur turun karena pembeli semakin sedikit, banyak yang sudah mulai mudik," ujar Roni pada Rabu (19/03/2025).

Ia menambahkan bahwa stok telur dari agen masih cukup banyak, namun minimnya minat beli dari konsumen dan pedagang pengecer menjadi faktor utama penurunan harga. Roni memprediksi harga telur akan tetap stabil hingga Lebaran, bahkan cenderung bertahan di kisaran harga tersebut mengingat arus mudik yang semakin meningkat.

Berbeda dengan telur, komoditas pangan lainnya justru menunjukkan tren kenaikan harga. Harga beras misalnya, mengalami peningkatan sekitar Rp 2.000 per kilogram, kini dijual dengan harga antara Rp 17.000 hingga Rp 22.000 per kilogram. Fajar, seorang pedagang beras di pasar yang sama, menjelaskan kenaikan ini sebagai dampak dari fluktuasi harga di tingkat distributor.

Sementara itu, kenaikan harga yang cukup drastis terjadi pada komoditas cabai dan bawang. Adam, pedagang cabai dan bawang di Pasar Senen, melaporkan kenaikan harga hingga 25 persen untuk cabai rawit merah, kini mencapai Rp 120.000 per kilogram dari harga sebelumnya sekitar Rp 95.000 per kilogram. Kenaikan serupa juga terjadi pada cabai keriting merah dan hijau, serta cabai rawit hijau, yang kini dijual dengan harga Rp 70.000 per kilogram. Adam menjelaskan bahwa kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga di tingkat agen, di mana harga beli dari agen telah meningkat sekitar Rp 10.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang. Bawang merah mengalami kenaikan harga hingga 50 persen, kini dijual dengan harga Rp 65.000 per kilogram, sementara bawang putih naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Kenaikan harga ini memberikan tekanan tambahan bagi konsumen menjelang Lebaran.

Kondisi pasar yang kontras antara harga telur dan komoditas lainnya ini mencerminkan kompleksitas dinamika pasar dan daya beli masyarakat menjelang Lebaran. Di satu sisi, penurunan harga telur dapat menjadi sedikit angin segar bagi konsumen, namun di sisi lain, kenaikan harga komoditas pangan lainnya tetap menjadi beban ekonomi yang perlu dipertimbangkan. Situasi ini menuntut kewaspadaan dan perencanaan yang matang bagi masyarakat dalam mengatur pengeluaran rumah tangga menjelang perayaan Idul Fitri.

Ringkasan Kondisi Pasar Senen Jelang Lebaran:

  • Telur: Harga turun menjadi Rp 26.000/kg (dari Rp 29.000-Rp 30.000/kg) disebabkan oleh penurunan daya beli dan mudik masyarakat.
  • Beras: Harga naik sekitar Rp 2.000/kg, kini berkisar Rp 17.000-Rp 22.000/kg.
  • Cabai Rawit Merah: Harga naik 25%, menjadi Rp 120.000/kg.
  • Cabai Keriting Merah & Hijau: Harga naik menjadi Rp 70.000/kg (dari Rp 40.000/kg).
  • Cabai Rawit Hijau: Harga naik menjadi Rp 70.000/kg (dari Rp 40.000/kg).
  • Bawang Merah: Harga naik 50%, menjadi Rp 65.000/kg.
  • Bawang Putih: Harga naik menjadi Rp 50.000/kg (dari Rp 40.000/kg).