Gubernur Pramono Anung Tinjau Langsung Fasilitas RDF Rorotan Usai Keluhan Bau Sampah
Gubernur Pramono Anung Tinjau Langsung Fasilitas RDF Rorotan Usai Keluhan Bau Sampah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akan melakukan peninjauan langsung ke fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. Langkah ini diambil menyusul adanya keluhan dari warga sekitar terkait bau menyengat yang ditimbulkan oleh fasilitas tersebut. Peninjauan lapangan ini dijadwalkan pada hari Kamis, sebagai respon atas keresahan masyarakat yang telah disampaikan. Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan ini dengan memahami akar permasalahan di lapangan sebelum memberikan pernyataan resmi.
"Saya telah menerima sejumlah keluhan terkait bau sampah dari fasilitas RDF Rorotan," ujar Pramono Anung saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Rabu (19/3/2025). "Untuk itu, saya perlu melihat langsung kondisi di lapangan sebelum memberikan komentar lebih lanjut. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kondisi terkini dan mengidentifikasi penyebab utama munculnya bau yang mengganggu warga." Meskipun belum dapat memberikan kesimpulan sebelum peninjauan, Gubernur menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Keluhan warga berasal dari Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Klaster Shinano, yang berlokasi kurang lebih 800 meter dari fasilitas RDF Rorotan. Warga melaporkan bau menyengat yang sangat mengganggu, bahkan hingga menyebabkan anak-anak kehilangan nafsu makan. Salah satu warga, Wahyu Andre Maryono, Ketua RT 18 RW 14 JGC, menerima surat dari seorang anak berusia lima tahun, Kefas, yang mengungkapkan keresahannya melalui surat yang ditulis tangan. Dalam surat tersebut, Kefas dengan polosnya menceritakan bagaimana bau sampah tersebut membuatnya kehilangan selera makan.
Surat tersebut berisi curahan hati Kefas yang sederhana namun menyentuh, yang berbunyi: "Bapak, hari ini bau sampah sampai Kefas enggak doyan makan. Tempat sampah jangan di situ, buang jauh-jauh. Terima kasih, dari Kefas." Surat tersebut kemudian difoto dan dikirimkan ke Wahyu Andre Maryono. Selain bau menyengat yang menyerupai bau kotoran, warga juga melaporkan sering melihat asap hitam pekat keluar dari cerobong RDF Rorotan, menambah kekhawatiran akan dampak lingkungan yang lebih luas.
Pramono Anung juga menambahkan bahwa pembangunan fasilitas RDF Rorotan telah dilakukan jauh sebelum masa kepemimpinannya. Hal ini ditekankan untuk memberikan konteks dan menjelaskan bahwa penanganannya membutuhkan investigasi mendalam dan solusi komprehensif, bukan hanya sekedar menyalahkan pihak tertentu. Ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik demi kenyamanan dan kesehatan warga sekitar. Langkah selanjutnya akan diambil setelah peninjauan lapangan dan identifikasi penyebab bau tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kejadian ini menjadi momentum untuk mengevaluasi operasional fasilitas RDF Rorotan dan memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan yang berlaku. Harapannya, peninjauan langsung oleh Gubernur dan langkah-langkah selanjutnya akan memberikan solusi yang adil dan efektif bagi warga yang terdampak.