Pemkot Semarang Geser Fokus APBD: Prioritaskan Pendidikan, Kesehatan, dan Pembangunan Pinggiran
Pemkot Semarang Geser Fokus APBD: Prioritaskan Pendidikan, Kesehatan, dan Pembangunan Pinggiran
Semarang, Jawa Tengah - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengambil langkah strategis dengan mengalihkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur di wilayah pinggiran kota. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa langkah ini bukan merupakan pemangkasan anggaran di tingkat kecamatan, melainkan sebuah upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana demi kepentingan yang lebih mendesak dan merata.
Penjelasan Wali Kota Semarang
Dalam kegiatan Safari Ramadhan yang berlangsung di Kecamatan Semarang Barat, Agustina menjelaskan secara rinci mengenai perubahan alokasi anggaran ini. Ia menanggapi berbagai kritikan yang muncul terkait efisiensi anggaran yang dilakukan Pemkot Semarang. Agustina menekankan bahwa langkah ini diambil demi meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bagi seluruh warga Kota Semarang.
Pendidikan
Salah satu poin utama yang disampaikan adalah penundaan pembangunan sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru pada tahun 2025. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan tersebut akan dialihkan untuk membiayai beasiswa dan melunasi tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi siswa-siswi dari keluarga kurang mampu yang berdomisili di Kota Semarang. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan memastikan bahwa tidak ada anak yang putus sekolah karena masalah biaya.
Infrastruktur
Selain itu, Agustina juga menyampaikan bahwa anggaran infrastruktur yang sebelumnya terpusat di pusat kota akan dialihkan ke wilayah-wilayah pinggiran. Ia berupaya melobi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan pemerintah pusat untuk mengambil alih pengelolaan infrastruktur di pusat kota. Tujuannya adalah agar pembangunan dapat merata di seluruh wilayah Kota Semarang, sehingga tidak ada lagi kesenjangan pembangunan antara pusat dan pinggiran kota.
Kesehatan
Di sektor kesehatan, Pemkot Semarang menunjukkan komitmen yang kuat dengan menyiapkan dana Universal Health Coverage (UHC) yang meningkat hingga 200 kali lipat. Agustina memastikan bahwa seluruh warga yang membutuhkan UHC akan dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai. Jangkauan UHC juga diperluas dari 130.000 menjadi 259.000 penerima.
Peresmian Mobil Jenazah dan Galeri UMKM
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan peresmian mobil jenazah dan Galeri UMKM Kecamatan Semarang Barat. Camat Semarang Barat, Elly Asmara, menjelaskan bahwa pelayanan mobil jenazah gratis merupakan program prioritas 100 hari kerja yang bertajuk "Semarang Inklusif". Warga Kecamatan Semarang Barat dapat menghubungi call center kecamatan untuk mendapatkan layanan mobil jenazah secara gratis, mulai dari rumah duka hingga pemakaman.
Galeri UMKM juga menjadi wujud komitmen Kecamatan Semarang Barat dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Saat ini, terdapat sekitar 50 tenant yang menitipkan produk mereka di galeri, mulai dari makanan, minuman, hingga kerajinan tangan. Keberadaan galeri ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka dan meningkatkan pendapatan.
Daftar Produk UMKM
Berikut adalah daftar produk yang di jual di galeri UMKM:
- Makanan
- Minuman
- Kerajinan
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkot Semarang berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan.