Tragedi Jalan Raya di Bolivia: 25 Tewas, 26 Luka dalam Kecelakaan Bus di Potosi

Tragedi Jalan Raya di Bolivia: 25 Tewas, 26 Luka dalam Kecelakaan Bus di Potosi

Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan sebuah bus dan truk pikap telah menewaskan 25 orang dan melukai 26 lainnya di wilayah Potosi, Bolivia. Insiden yang terjadi sekitar 90 kilometer di utara kota Potosi pada Selasa (4/2/2025) ini menambah catatan kelam angka kecelakaan lalu lintas di negara tersebut. Berdasarkan laporan dari kantor berita AFP, kecelakaan bermula dari tabrakan antara sebuah bus penumpang dan sebuah truk pikap. Dugaan sementara mengarah pada pengemudi truk pikap yang menyeberang jalur, menyebabkan tabrakan fatal dengan bus tersebut. Tragisnya, di antara korban jiwa terdapat enam warga negara asing; lima warga Peru dan seorang anak perempuan berkewarganegaraan Jerman berusia tiga tahun.

Investigasi awal oleh pihak kepolisian setempat, yang dipimpin oleh Juru Bicara Polisi Limberth Choque, menunjukkan bahwa pengemudi truk pikap saat ini tengah dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Namun, ia telah ditahan dan tengah menjalani penyelidikan atas dugaan tindak pidana pembunuhan dan menyebabkan cedera serius. Pihak kejaksaan umum Bolivia menyatakan bahwa proses hukum terhadap pengemudi truk pikap akan terus berlanjut. Sementara itu, muncul pula dugaan bahwa pengemudi bus turut berperan dalam kecelakaan ini, dengan informasi awal yang menyebutkan bahwa ia mengemudi dalam kondisi mabuk dan ugal-ugalan saat membelok ke jalur yang berlawanan. Informasi tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Kecelakaan ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Bolivia. Pada 1 Maret 2025, sebuah kecelakaan serupa yang melibatkan dua bus penumpang di jalan raya Bolivia selatan telah menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai sekitar 30 lainnya. Insiden tersebut juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan dan budaya berkendara di Bolivia yang masih perlu mendapat perhatian serius. Jalan-jalan pegunungan Bolivia yang berkelok-kelok dan sempit, khususnya, dikenal sebagai jalur yang berbahaya dan sering menjadi tempat terjadinya kecelakaan maut. Kematian anak perempuan berusia tiga tahun asal Jerman dalam kecelakaan terbaru ini menimbulkan keprihatinan lebih lanjut terhadap keselamatan penumpang, khususnya anak-anak, yang bepergian di jalan raya Bolivia.

Pemerintah Bolivia dihadapkan pada tantangan besar dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan raya. Selain perbaikan infrastruktur jalan, edukasi dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggaran lalu lintas, seperti mengemudi dalam kondisi mabuk dan ugal-ugalan, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan. Peristiwa ini kembali mengingatkan betapa pentingnya keselamatan berkendara dan perlunya upaya kolaboratif antara pemerintah, pihak kepolisian, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman di Bolivia. Investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan ini diharapkan dapat mengungkap seluruh penyebab kecelakaan dan memberikan pembelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa.

Korban: * 25 orang meninggal dunia * 26 orang luka-luka * 6 warga negara asing (5 Peru, 1 Jerman)

Tersangka: * Pengemudi truk pikap (dalam perawatan rumah sakit dan penyelidikan)