Ancaman Longsor Susulan Hantui Tanjakan Clongop: Upaya Mitigasi Intensif Dilakukan
Yogyakarta Siaga Satu: Mitigasi Intensif Ancaman Longsor Susulan di Tanjakan Clongop
Yogyakarta, DI Yogyakarta – Warga dan pengguna jalan di sekitar Tanjakan Clongop, Gedangsari, Gunungkidul, kini dihadapkan pada ancaman serius longsor susulan. Insiden longsor yang terjadi sebelumnya telah memicu kekhawatiran akan potensi bencana yang lebih besar, mendorong respons cepat dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
Respons Cepat DPUP-ESDM DIY
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY telah terjun langsung ke lokasi untuk melakukan normalisasi tebing yang mengalami keretakan sepanjang 40 meter. Upaya ini krusial untuk mencegah terjadinya longsor yang lebih dahsyat, mengingat potensi material longsoran bisa mencapai sepuluh kali lipat dari kejadian sebelumnya.
Eko Krisdiyanto, Panewu Gedangsari, menekankan bahwa proses normalisasi yang tengah berjalan bertujuan untuk meminimalisir risiko bagi masyarakat. Dua alat berat dikerahkan untuk mempercepat penanganan di lokasi.
Strategi Mitigasi: Terasering dan Pengerukan Material
Langkah-langkah penanganan difokuskan pada pembuatan terasering di sekitar area retakan. Terasering ini berfungsi untuk:
- Mencegah penumpukan air hujan yang dapat memperburuk kondisi tanah.
- Mengurangi tekanan pada tebing yang labil.
- Meminimalkan risiko longsor susulan.
Selain itu, pengerukan material longsoran juga menjadi prioritas, sebagai tindak lanjut dari kejadian longsor yang melumpuhkan akses jalan Klaten-Gunungkidul pada Senin, 17 Maret 2025.
Analisis Risiko: Potensi Longsor 3.000 Kubik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sumadi, menjelaskan bahwa longsor yang terjadi sebelumnya telah menciptakan retakan dengan kedalaman mencapai empat meter. Berdasarkan kajian, potensi material longsoran akibat retakan ini mencapai 3.000 kubik.
"Potensi longsor susulan jauh lebih besar, bisa mencapai sepuluh kali lipat materialnya dibandingkan dengan longsoran pertama," tegas Sumadi, menggambarkan betapa seriusnya ancaman yang ada.
Imbauan Kewaspadaan Bagi Masyarakat
Mengingat kondisi tebing di jalan baru Tanjakan Clongop yang masih labil, Sumadi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas, terutama di musim hujan. Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk melindungi keselamatan warga.
Longsor yang terjadi sebelumnya telah memutus total jalur penghubung Klaten-Gunungkidul, menyoroti pentingnya tindakan preventif dan responsif dalam menghadapi potensi bencana alam. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya keras untuk memitigasi risiko dan memastikan keselamatan masyarakat di kawasan rawan longsor Tanjakan Clongop.
Dampak dan Tindakan Preventif:
- Dampak Langsung: Terputusnya akses jalan Klaten-Gunungkidul, mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial warga.
- Dampak Jangka Panjang: Ancaman longsor susulan dapat merusak infrastruktur dan pemukiman di sekitar Tanjakan Clongop.
- Tindakan Preventif yang Dilakukan: Normalisasi tebing, pembuatan terasering, pengerukan material longsoran, dan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat.
Dengan upaya mitigasi yang intensif dan kewaspadaan dari seluruh pihak, diharapkan risiko longsor susulan di Tanjakan Clongop dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat dapat terjamin.