Gunung Lewotobi Laki-Laki: Status Awas Diberlakukan, Ancaman Banjir Lahar Mengintai

Gunung Lewotobi Laki-Laki dalam Status Awas: Waspada Banjir Lahar Hujan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 22.30 WITA. Peningkatan status ini didasarkan pada peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, termasuk frekuensi gempa vulkanik yang mencapai 117 kali pada hari Kamis. Masyarakat yang tinggal di sekitar gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya banjir lahar hujan.

PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-Laki. Daerah-daerah yang berpotensi terdampak meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Masyarakat di wilayah-wilayah ini harus bersiap siaga, terutama saat terjadi hujan deras.

Rekomendasi dan Imbauan PVMBG:

  • Zona Bahaya: Tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi, serta perluasan sektoral 8 kilometer ke arah Barat Daya dan Timur Laut.
  • Perlindungan Diri: Masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik diimbau untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari iritasi dan gangguan kesehatan.
  • Informasi Terkini: Memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Lewotobi Laki-laki secara berkala melalui aplikasi atau website Magma Indonesia.

Aktivitas Erupsi:

Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami dua kali erupsi pada hari Kamis, yaitu pada pukul 07.53 WITA dan 20.26 WITA. Erupsi ini menjadi salah satu faktor utama pertimbangan PVMBG dalam menaikkan status gunung menjadi Awas.

Dengan status Awas yang diberlakukan, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berkoordinasi untuk memberikan informasi terkini dan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat yang terdampak.