Eskalasi Konflik Gaza: Trump Tegaskan Dukungan Penuh pada Tindakan Israel, Salahkan Hamas

Gelombang kekerasan kembali melanda Gaza setelah jeda singkat gencatan senjata, dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka menyatakan dukungan penuhnya terhadap tindakan militer Israel. Pernyataan ini dikeluarkan di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas jumlah korban sipil yang terus bertambah akibat konflik yang kembali memanas.

Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, menyampaikan pesan tegas Trump kepada media, menekankan bahwa Trump sepenuhnya mendukung Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam operasi mereka. Menurut Leavitt, Trump menyalahkan Hamas atas pecahnya kembali kekerasan dan mengingatkan kelompok militan tersebut tentang konsekuensi berat jika sandera yang mereka tahan tidak segera dibebaskan.

"Presiden sangat jelas kepada Hamas bahwa kegagalan untuk membebaskan semua sandera akan berakibat pada konsekuensi yang sangat buruk. Sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan nyawa manusia di depan media," ujar Leavitt.

Pernyataan Trump ini menggarisbawahi posisinya yang konsisten dalam mendukung Israel, sebuah kebijakan yang telah menjadi ciri khas pemerintahannya. Leavitt juga menekankan bahwa situasi yang terjadi saat ini adalah "sepenuhnya kesalahan Hamas" atas serangan yang mereka lancarkan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Kecaman keras juga dilontarkan terhadap Hamas atas serangan 7 Oktober yang lalu. Trump menuntut pembebasan segera seluruh sandera yang ditahan oleh kelompok militan Palestina tersebut. Desakan ini muncul di tengah laporan yang mengkhawatirkan mengenai jumlah korban sipil yang terus meningkat di Gaza.

Situasi di Gaza Memburuk

Serangan udara Israel yang dilanjutkan pada Selasa pagi telah menghancurkan harapan akan ketenangan yang rapuh, yang sebelumnya tercipta sejak gencatan senjata pada 19 Januari. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa lebih dari 504 orang telah tewas akibat serangan Israel, termasuk lebih dari 190 anak-anak. Jumlah ini menandai peningkatan signifikan dari laporan sebelumnya yang mencatat 470 korban jiwa.

Hamas, sebagai tanggapan, mengklaim telah menembakkan roket ke Tel Aviv, pusat komersial Israel. Langkah ini merupakan aksi militer pertama mereka sejak eskalasi konflik dan peningkatan jumlah korban sipil di pihak Palestina. Sementara itu, Israel melaporkan penutupan rute utama utara-selatan di Gaza, mengindikasikan perluasan operasi darat yang dimulai pada hari Rabu.

Implikasi Regional dan Internasional

Eskalasi konflik ini memicu kekhawatiran mendalam di antara para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan. Seruan untuk gencatan senjata segera dan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan semakin meningkat. Dampak kemanusiaan dari konflik ini sangat terasa di Gaza, dengan ratusan ribu warga sipil membutuhkan bantuan mendesak. Situasi ini menggarisbawahi perlunya solusi jangka panjang untuk konflik Israel-Palestina, yang mengatasi akar penyebab kekerasan dan menjamin perdamaian dan keamanan bagi kedua belah pihak.

Berikut adalah poin-poin penting dari situasi terkini:

  • Dukungan Trump: Trump menegaskan dukungan penuhnya kepada Israel dan tindakan IDF.
  • Tudingan terhadap Hamas: Trump menyalahkan Hamas atas eskalasi kekerasan dan menuntut pembebasan sandera.
  • Korban Sipil: Jumlah korban sipil di Gaza terus meningkat akibat serangan Israel.
  • Respons Hamas: Hamas mengklaim telah menembakkan roket ke Tel Aviv.
  • Operasi Darat Israel: Israel memperluas operasi darat di Gaza.

Konflik yang terus berlanjut ini menyoroti perlunya upaya diplomatik yang intensif untuk mencapai solusi damai dan mengakhiri siklus kekerasan yang telah lama menghantui wilayah tersebut.