Ricuh, Aksi Penolakan RUU TNI di Depan Gedung DPR Berujung Bentrokan
Demonstrasi RUU TNI di Gedung DPR Memanas: Bentrokan Pecah, Pagar Roboh, Ambulans Hilir Mudik
Jakarta - Aksi unjuk rasa menentang Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di depan Gedung DPR RI pada Kamis (21/3/2025) malam berubah menjadi bentrokan sengit. Massa yang kecewa karena tidak diizinkan masuk ke area gedung, melakukan aksi pembakaran dan pelemparan yang memicu respons keras dari aparat kepolisian.
Eskalasi Aksi: Bakar, Lempar, dan Robohkan Pagar
Awalnya, massa aksi membakar poster dan tumpukan sampah sebagai bentuk protes. Api bahkan sempat mengenai pagar gerbang DPR, menimbulkan asap hitam yang membubung tinggi. Semangat untuk masuk ke dalam gedung DPR terus dikobarkan oleh orator di atas mobil komando.
Namun, aksi pembakaran ini segera dihentikan oleh polisi yang menggunakan water cannon. Tidak berhenti di situ, massa mulai melemparkan petasan dan batu ke arah Gedung DPR, memperparah situasi yang sudah tegang. Bunyi ledakan petasan menambah suasana ricuh dalam aksi demonstrasi tersebut. Pihak kepolisian berupaya menenangkan massa dan mengimbau agar tidak bertindak anarkis, namun imbauan tersebut tidak diindahkan.
Suasana semakin memanas ketika massa aksi berhasil merobohkan pagar dan barrier beton yang berada di sisi Jalan Gatot Subroto. Massa terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing berusaha merusak pagar dengan menggunakan tali tambang. Sambil menarik tali, massa meneriakkan yel-yel revolusi. Akhirnya, pagar di sisi kanan berhasil dirobohkan. Polisi langsung merespons dengan menyemprotkan air dari water cannon, yang dibalas oleh massa dengan lemparan petasan, batu, dan kayu.
Korban Berjatuhan, Ambulans dan Relawan Turun Tangan
Setelah pagar roboh, situasi semakin tidak terkendali. Massa memaksa masuk ke area Gedung DPR, namun dihadang oleh polisi yang menyemprotkan water cannon. Bentrokan ini mengakibatkan sejumlah demonstran terluka. Ambulans terlihat berulang kali melintas di Jalan Gatot Subroto untuk mengevakuasi korban luka. Teriakan "medis" menggema di tengah aksi unjuk rasa.
Relawan medis segera memberikan pertolongan pertama kepada para demonstran yang terluka. Beberapa mahasiswa yang mengalami luka di kepala langsung dievakuasi menggunakan ambulans dan motor relawan. Beberapa demonstran terlihat berjalan pincang dan dipapah oleh rekan-rekannya.
Polisi Pukul Mundur Massa
Pada pukul 19.50 WIB, polisi mulai memukul mundur massa aksi ke arah Semanggi. Pasukan anti huru-hara dengan perlengkapan lengkap diterjunkan, didukung oleh mobil taktis pengurai massa dan motor trail. Satu unit mobil water cannon terus menyemprotkan air ke arah massa. Meskipun sempat melakukan perlawanan dengan melempar botol bekas, massa akhirnya terpaksa mundur dan membubarkan diri.
Rangkuman Kejadian:
- Waktu: Kamis, 21 Maret 2025, malam
- Lokasi: Depan Gedung DPR RI, Jakarta
- Pemicu: Penolakan RUU TNI
- Aksi Massa: Pembakaran, pelemparan petasan dan batu, perobohan pagar
- Respons Polisi: Penggunaan water cannon, pemukulan mundur massa
- Akibat: Bentrokan, korban luka, evakuasi oleh ambulans dan relawan
Daftar Kerugian:
- Kerusakan pagar Gedung DPR
- Korban luka dari pihak demonstran
- Potensi kerusakan fasilitas umum lainnya