PAFI Ingatkan Masyarakat akan Bahaya Dehidrasi dan Pentingnya Konsumsi Air Cukup
PAFI Soroti Risiko Kesehatan Akibat Kurangnya Asupan Cairan
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga hidrasi tubuh. Ketua Umum PAFI Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, dengan tegas menyatakan bahwa kekurangan cairan atau dehidrasi bukanlah masalah sepele, melainkan kondisi yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius jika diabaikan.
"Dehidrasi dapat mengacaukan keseimbangan elektrolit vital dalam tubuh, menghambat kelancaran sirkulasi darah, dan membebani kerja ginjal dalam proses detoksifikasi," ungkap Mozes. Ia menekankan bahwa peran air sangat fundamental dalam menunjang fungsi-fungsi vital tersebut. Lebih lanjut, Mozes memperingatkan bahwa kerja ginjal yang terlalu berat akibat kekurangan cairan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya.
Dampak Dehidrasi pada Kulit, Metabolisme, dan Fungsi Kognitif
Kurangnya asupan air tidak hanya berdampak pada organ dalam, tetapi juga pada penampilan dan kinerja sehari-hari. Mozes menjelaskan bahwa kulit yang kekurangan hidrasi cenderung menjadi kering, kehilangan elastisitas, dan lebih rentan terhadap penuaan dini. Selain itu, proses metabolisme tubuh juga dapat terganggu jika tubuh tidak mendapatkan cukup air.
"Banyak yang tidak menyadari bahwa hidrasi yang adekuat sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mengoptimalkan proses metabolisme," imbuhnya.
Lebih jauh lagi, dehidrasi dapat memengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Bahkan dehidrasi ringan saja dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, penurunan daya ingat, dan rasa lelah yang berlebihan. "Otak memerlukan pasokan cairan yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Kekurangan air dapat membuat seseorang merasa lemas dan sulit berpikir jernih," jelas Mozes.
Anjuran Konsumsi Air dan Gaya Hidup Sehat
PAFI mengingatkan bahwa kebutuhan air setiap individu dapat bervariasi, tergantung pada tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, dan faktor lingkungan. Namun, secara umum, setiap orang disarankan untuk mengonsumsi setidaknya delapan gelas air putih setiap hari. Bagi mereka yang aktif berolahraga atau sering beraktivitas di luar ruangan, asupan cairan perlu ditingkatkan untuk mengganti cairan yang hilang melalui keringat.
Menyadari bahwa banyak orang saat ini lebih memilih minuman manis atau berkafein daripada air putih, Mozes mengingatkan akan efek diuretik dari minuman-minuman tersebut. "Minuman seperti kopi dan teh dapat memicu pengeluaran cairan lebih banyak dari tubuh. Oleh karena itu, air putih harus tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber hidrasi," tegasnya.
Tips Praktis Mencegah Dehidrasi
Sebagai langkah preventif, PAFI menyarankan beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah dehidrasi, antara lain:
- Selalu membawa botol air minum saat bepergian.
- Membuat pengingat untuk minum air secara berkala, misalnya setiap jam.
- Membiasakan diri minum air putih sebelum, selama, dan setelah beraktivitas fisik.
- Memilih air putih daripada minuman manis atau berkafein.
- Mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air, seperti semangka, mentimun, dan selada.
Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari risiko dehidrasi dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal.