Gelar Karya Siswa SMA Negeri Jumapolo: Simulasi Pernikahan Adat Jawa Tuai Pujian

Gelar Karya Siswa SMA Negeri Jumapolo: Simulasi Pernikahan Adat Jawa Tuai Pujian

Sebuah video yang viral di media sosial menampilkan simulasi pernikahan adat Jawa yang digelar oleh siswa-siswi SMA Negeri Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, telah menarik perhatian publik. Acara yang terlihat mewah dan megah ini awalnya menimbulkan asumsi sebagai pernikahan sesungguhnya, namun nyatanya merupakan bagian dari proyek pembelajaran dalam kurikulum Merdeka. Kemegahan acara tersebut, lengkap dengan dekorasi, iringan gamelan, hingga tata rias pengantin, menunjukkan totalitas dan kreativitas siswa dalam merepresentasikan kearifan lokal Jawa.

Simulasi pernikahan ini bukan sekadar ujian praktik biasa, melainkan puncak dari serangkaian proses pembelajaran selama satu semester. Wardhana Doohan Prasetya, pengampu ekstrakulikuler seni karawitan sekaligus penyelenggara acara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. Para siswa terlibat dalam berbagai peran, mulai dari pengantin, penghulu, pengiring musik, MC, hingga fotografer. Mereka mempraktikkan secara langsung pengetahuan yang telah didapat selama proses pembelajaran, mencakup aspek dekorasi, tata rias, dan prosesi adat Jawa.

Sekolah turut mendukung penuh kegiatan ini dengan menanggung seluruh biaya, termasuk mendatangkan penata rias profesional, penyedia dekorasi, dan pembatik dari luar sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan kreativitas siswa. Proses pembelajaran yang terintegrasi ini memungkinkan siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya dalam konteks nyata, sehingga pemahaman mereka terhadap budaya dan adat istiadat Jawa semakin mendalam.

Kehadiran media sosial turut memperkuat dampak dari kegiatan ini. Video yang diunggah di TikTok dengan akun @wardanaaaaaaaa telah ditonton lebih dari 235 ribu kali dan menuai beragam komentar positif dari warganet. Banyak yang terkesan dengan kemegahan acara dan totalitas siswa dalam memerankan setiap peran. Komentar-komentar tersebut menunjukkan apresiasi terhadap kreativitas, kerja keras, dan dedikasi siswa, serta peran sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan menyenangkan. Selain itu, komentar juga mengekspresikan rasa ingin tahu terkait biaya dan proses persiapan acara tersebut.

Simulasi pernikahan adat Jawa ini bukan hanya sekadar kegiatan sekolah, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka dalam mendorong pembelajaran aktif dan bermakna. Acara ini memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa, meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya lokal, dan sekaligus memperkenalkan kearifan lokal Jawa kepada khalayak yang lebih luas. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam merancang kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi siswa.

Berikut beberapa peran siswa dalam simulasi pernikahan tersebut:

  • Pengantin
  • Penghulu
  • Pengiring musik (Gamelan)
  • Saksi nikah
  • MC
  • Fotografer
  • Tim dekorasi
  • Tim tata rias

Melalui kegiatan ini, SMA Negeri Jumapolo berhasil memadukan pembelajaran akademis dengan praktik nyata, sekaligus mempromosikan kearifan lokal dan budaya Jawa secara kreatif dan efektif.