Rano Karno Dorong Partisipasi Warga Jakarta dalam Pengelolaan Sampah dari Sumbernya
Wagub DKI Jakarta Serukan Pemilahan Sampah Mandiri untuk Kurangi Beban Bantar Gebang
WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah, dimulai dari rumah masing-masing. Seruan ini disampaikan sebagai upaya untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Ia meyakini, dengan pemilahan sampah yang efektif di tingkat rumah tangga, tekanan terhadap kapasitas Bantar Gebang dapat dikurangi secara signifikan.
"Kita terus mengintensifkan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Ini adalah langkah krusial untuk mengurangi timbunan sampah di TPST," ujar Rano Karno saat meresmikan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (20/3/2025).
Menurut Rano, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan nyata dari setiap warga Jakarta sangat dibutuhkan. Selain mengedukasi masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berupaya mengurangi volume sampah dengan mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik.
Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah pembangunan dan pengoperasian TPS3R. TPS3R di Semper, Cilincing, Jakarta Utara, misalnya, mampu mengurangi sekitar 25 ton sampah per hari. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas dapat memberikan dampak yang signifikan.
"Dengan adanya TPS3R ini, kita bisa mengurangi hampir 25 ton sampah per hari. Ini adalah angka yang luar biasa, mengingat Jakarta menghasilkan sekitar 8 ribu ton sampah setiap harinya," jelas Rano.
Jika sampah tidak dipilah dan dikelola dengan baik dari sumbernya, volume sampah yang terus meningkat dapat menyebabkan Bantar Gebang tidak mampu lagi menampung. Oleh karena itu, Rano mengimbau Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk terus mencari solusi inovatif dan efektif dalam mengurangi beban sampah di Bantar Gebang.
"Kita akan terus berupaya, dengan teknologi apa pun, mekanisme apa pun, yang terpenting adalah untuk kepentingan masyarakat Jakarta secara keseluruhan," pungkasnya.
Strategi Pemprov DKI Jakarta dalam Mengatasi Persoalan Sampah:
- Sosialisasi Pemilahan Sampah: Mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya dan cara pemilahan sampah dari rumah.
- Pengembangan TPS3R: Membangun dan mengoptimalkan operasional TPS3R di berbagai wilayah Jakarta untuk mengelola sampah secara lokal.
- Pencarian Teknologi Inovatif: Terus mencari dan menerapkan teknologi baru dalam pengelolaan sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Bantar Gebang.
- Keterlibatan Masyarakat: Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Dengan langkah-langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mengatasi persoalan sampah secara berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Jakarta.