Pemerintah Sigap Pulihkan Pendidikan Anak-anak Flores Timur Pasca-Erupsi Lewotobi: Kelas Darurat dan Bantuan Buku Dikerahkan
Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Dampak Erupsi Lewotobi pada Pendidikan
Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengambil langkah cepat untuk meminimalisir dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap keberlangsungan pendidikan anak-anak di wilayah terdampak. Prioritas utama adalah memastikan anak-anak tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak meskipun dalam kondisi darurat.
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikbudristek), Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk mendirikan kelas-kelas darurat. Langkah ini krusial untuk menggantikan fasilitas pendidikan yang rusak atau tidak dapat digunakan akibat erupsi. Fokus utama adalah menyediakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi para siswa.
"Kami menyadari betul betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak, terlebih di situasi yang sulit seperti ini. Oleh karena itu, kami berupaya secepat mungkin untuk memulihkan kegiatan belajar mengajar melalui kelas-kelas darurat," ujar Fajar Riza Ul Haq usai mengikuti Rapat Tingkat Menteri di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Penyederhanaan Kurikulum dan Ketersediaan Guru Jadi Perhatian Utama
Proses pembelajaran di kelas darurat akan dilakukan dengan penyederhanaan indikator capaian pembelajaran. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan materi dengan kondisi psikologis dan fokus anak-anak yang mungkin masih trauma pasca-erupsi. Materi-materi esensial yang wajib dikuasai siswa akan tetap menjadi prioritas.
"Kami tidak ingin membebani anak-anak dengan kurikulum yang terlalu berat di situasi seperti ini. Yang terpenting adalah mereka tetap semangat belajar dan tidak tertinggal materi-materi dasar," jelas Wamendikbudristek.
Ketersediaan tenaga pengajar juga menjadi perhatian utama. Pemerintah memastikan bahwa guru-guru tetap dapat menjalankan tugasnya di kelas-kelas darurat. Dukungan logistik dan motivasi terus diberikan kepada para guru agar mereka tetap bersemangat mendidik anak-anak.
Ribuan Buku Bacaan Dikirim untuk Mengatasi Learning Loss
Selain mendirikan kelas darurat, Kemendikbudristek juga mengirimkan ribuan buku bacaan, baik buku teks pelajaran maupun buku bacaan umum, ke tempat-tempat pengungsian. Bantuan ini diharapkan dapat membantu anak-anak mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dan mencegah terjadinya learning loss atau penurunan kemampuan akademis.
"Kami berharap dengan adanya buku-buku ini, anak-anak tetap bisa belajar dan mengembangkan minat bacanya meskipun sedang berada di pengungsian," tutur Fajar.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Kamis (20/3/2025) malam menyebabkan kerusakan pada 26 sekolah di wilayah tersebut. Letusan dahsyat disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, serta kolom abu setinggi kurang lebih 8.000 meter di atas puncak gunung. Hujan pasir dan kerikil juga melanda dua desa di Kecamatan Wulanggitang, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan bangunan, termasuk sekolah.
Prioritaskan Pemulihan Psikologis
Pemerintah juga menyadari pentingnya pemulihan psikologis bagi anak-anak yang terdampak erupsi. Trauma healing dan pendampingan psikologis akan diberikan secara berkelanjutan untuk membantu mereka mengatasi rasa takut dan cemas.
Langkah-langkah yang diambil Kemendikbudristek ini merupakan bagian dari upaya komprehensif pemerintah untuk menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat Flores Timur hingga situasi kembali normal dan proses pemulihan berjalan lancar.
Rincian Bantuan Pendidikan
Berikut adalah rincian bantuan yang disalurkan Kemendikbudristek:
- Pendirian kelas darurat: Sebagai pengganti 26 sekolah yang rusak.
- Penyederhanaan kurikulum: Fokus pada materi esensial.
- Pengiriman ribuan buku: Buku teks dan buku bacaan umum.
- Dukungan guru: Memastikan ketersediaan dan motivasi guru.
- Trauma healing: Pendampingan psikologis bagi siswa.