Uji Coba RDF Rorotan Diduga Picu Gangguan Kesehatan Anak-Anak di Jakarta Garden City

Dampak Uji Coba RDF Rorotan: Belasan Anak Alami Gangguan Kesehatan

Uji coba fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, menuai sorotan tajam setelah dilaporkan berdampak negatif pada kesehatan anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi. Sejumlah anak-anak di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, dilaporkan mengalami gangguan pernapasan dan infeksi mata, yang diduga kuat berkaitan dengan paparan bau tak sedap dan asap hitam yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah di RDF Rorotan.

Kabar ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, khususnya para orang tua yang resah akan kesehatan buah hati mereka. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, membenarkan adanya laporan mengenai dampak kesehatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, terdapat 11 anak yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan 3 anak lainnya mengalami infeksi mata.

"Kami telah menerima laporan terkait dampak uji coba RDF Rorotan terhadap kesehatan anak-anak di sekitar lokasi. Ada 11 anak yang dilaporkan mengalami ISPA dan 3 anak mengalami infeksi mata," ujar Asep Kuswanto saat ditemui di Kawasan Semper, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (17/3/2025).

Menanggapi laporan tersebut, Dinas LH DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan peninjauan langsung dan memberikan penanganan medis yang diperlukan kepada anak-anak yang terdampak. Langkah ini merupakan upaya responsif pemerintah daerah dalam menangani keluhan warga dan memastikan kesehatan mereka.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengunjungi dan memeriksa kondisi anak-anak yang terdampak. Kami akan memastikan mereka mendapatkan penanganan medis yang memadai," tegas Asep.

Sebagai upaya mitigasi jangka panjang, Dinas LH DKI Jakarta telah memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik di Perumahan JGC, sesuai dengan permintaan warga. Alat ini berfungsi untuk memantau kualitas udara secara real-time, sehingga warga dapat mengetahui kondisi udara di lingkungan tempat tinggal mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

"Kami telah memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik di JGC, sesuai dengan permintaan warga. Alat ini akan memberikan informasi real-time mengenai kualitas udara, sehingga warga dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan," jelas Asep.

Dinas LH DKI Jakarta juga berencana untuk memperluas cakupan pemantauan kualitas udara hingga radius 5 kilometer dari lokasi RDF Rorotan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh warga yang berpotensi terdampak dapat memantau kualitas udara di lingkungan mereka.

Kasus ini menjadi sorotan penting terkait dengan pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah komprehensif untuk mengatasi masalah ini, termasuk mengevaluasi kembali proses uji coba RDF Rorotan dan memastikan bahwa operasionalnya tidak membahayakan kesehatan warga sekitar.

Daftar Upaya Mitigasi yang Dilakukan:

  • Koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penanganan medis
  • Pemasangan alat pemantau kualitas udara di Perumahan JGC
  • Perluasan cakupan pemantauan kualitas udara hingga radius 5 kilometer

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi pengolahan sampah harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.