Pemerintah Perkuat Dukungan Korban Erupsi Lewotobi: Tambahan Hunian Sementara dan Bantuan Tunai
Pemerintah Tingkatkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan langkah-langkah peningkatan dukungan bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dukungan ini meliputi penambahan unit hunian sementara (huntara) dan pemberian bantuan tunai bagi warga yang memilih untuk tidak direlokasi.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyampaikan bahwa pemerintah akan membangun 50 unit huntara tambahan. Penambahan ini dilakukan menyusul ketersediaan 90 unit huntara yang sudah ada. Setiap unit huntara dirancang untuk menampung 5 Kepala Keluarga (KK). Dengan demikian, total 140 unit huntara akan mampu menampung hingga 700 KK.
"Dalam rapat koordinasi, kami sepakat untuk menambah 50 unit huntara. Ini berarti, 250 KK lagi akan dipindahkan ke hunian yang lebih layak," ujar Letjen Suharyanto usai rapat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Saat ini, dari 90 unit huntara yang tersedia, baru 263 KK yang telah menempatinya. Masih terdapat 27 unit yang kosong, menunggu untuk diisi. Keterlambatan pengisian ini disebabkan oleh proses pemasangan instalasi listrik yang masih berlangsung.
"Kami menargetkan, sebelum Hari Raya Idul Fitri, seluruh 450 KK sudah dapat pindah dari pengungsian ke huntara," imbuh Suharyanto.
Bantuan Tunai Bagi Warga yang Menolak Relokasi
Pemerintah juga memberikan opsi bagi warga yang memilih untuk tidak tinggal di huntara. Bagi mereka, pemerintah akan memberikan tunjangan sebesar Rp 600.000 per KK setiap bulannya selama enam bulan. Bantuan ini dikenal sebagai dana tunggu hunian.
"Pemerintah memberikan dana tunggu hunian sebesar Rp 600.000 per KK selama 6 bulan, sehingga totalnya menjadi Rp 3.600.000," jelasnya.
Kondisi Terkini Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi dahsyat pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Erupsi ini menghasilkan suara ledakan dan gemuruh yang kuat, dengan amplitudo maksimum 47,6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik. Tinggi kolom abu mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya dan barat. Hujan pasir dan kerikil akibat erupsi melanda dua desa di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Rangkuman Bantuan Pemerintah:
Berikut adalah rangkuman bantuan pemerintah untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki:
- Hunian Sementara (Huntara):
- 90 unit huntara telah tersedia, mampu menampung 450 KK.
- Penambahan 50 unit huntara, meningkatkan kapasitas menjadi 700 KK.
- Dana Tunggu Hunian:
- Rp 600.000 per KK per bulan selama 6 bulan bagi warga yang tidak direlokasi.
Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terbaik bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Diharapkan dengan bantuan ini, warga dapat segera kembali ke kehidupan yang normal.