Seratusan Buruh Geruduk Kediaman Pemilik Sritex di Solo, Tuntut Pembayaran THR Lebaran 2025

Ratusan Buruh Demo di Rumah Pemilik Sritex, Tuntut THR Jelang Lebaran

SOLO, 24 Juni 2024 - Gelombang aksi unjuk rasa kembali menggema di Kota Solo. Kali ini, ratusan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan kediaman Iwan Lukminto, pemilik perusahaan tekstil raksasa PT Sritex, pada Jumat (21/3/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes dan tuntutan agar perusahaan segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerja menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

Massa aksi yang berjumlah sekitar seratus orang tersebut bergerak menuju rumah mewah Iwan Lukminto di Kelurahan Sriwedari dengan membawa berbagai atribut demonstrasi. Spanduk dan poster bertuliskan tuntutan-tuntutan terkait pembayaran THR dan kondisi kesejahteraan buruh Sritex menghiasi barisan demonstran. Beberapa di antaranya bertuliskan "BAYAR!!! TUNJANGAN HARI RAYA THR BURUH SRITEX" dan "JANGAN TINDAS Buruh, Rakyat Kecil dan Rakyat Miskin". Teriakan-teriakan yel-yel yang membakar semangat juga terdengar dari mobil komando yang turut mengiringi aksi tersebut.

Ketua Exco Partai Buruh Jawa Tengah, Aulia Hakim, yang memimpin langsung aksi tersebut, menyatakan bahwa demonstrasi ini adalah wujud solidaritas dan dukungan kepada para buruh PT Sritex yang hingga saat ini belum mendapatkan kepastian terkait pembayaran THR dan pesangon. "Bapak Lukminto, sebagai bagian dari keluarga Sritex, diketahui kaya raya. Namun, hingga saat ini, kawan-kawan kami di Sritex belum mendapatkan kepastian mengenai pesangon dan THR tahun 2025," ujarnya di sela-sela aksi.

Aulia Hakim juga menyoroti kondisi keuangan PT Sritex yang tengah menghadapi masalah pailit. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kewajiban pembayaran THR dan pesangon tetap harus dipenuhi, meskipun tanggung jawab tersebut kini berada di tangan kurator yang ditunjuk oleh pengadilan. Lebih lanjut, ia berharap agar Iwan Lukminto dan keluarga dapat terketuk hatinya dan memberikan perhatian lebih kepada para buruh yang telah berkontribusi besar bagi kesuksesan perusahaan.

"Kami hadir di sini ingin mengetuk hati nurani Bapak Iwan Kurniawan Lukminto sekeluarganya. Ayolah peduli dengan kawan-kawan di Sukoharjo dan Solo Raya yang saat ini menjelang Lebaran," imbuhnya.

Hati Nurani Pengusaha di Ujung Tanduk

Lebih lanjut, Aulia Hakim juga menyinggung mengenai kekayaan yang dimiliki oleh pemilik PT Sritex, yang menurutnya jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membayar THR dan pesangon para buruh. Ia memperkirakan bahwa kekayaan keluarga Lukminto mencapai lebih dari Rp 50 triliun. Oleh karena itu, ia meminta agar sebagian kecil dari kekayaan tersebut dapat disisihkan untuk membantu para buruh yang sedang kesulitan.

"Kekayaan yang kami dapatkan datanya masih di atas Rp 50 triliun. Mohon splitkan dana," kata dia.

"Jika kami berhitung hanya Rp 25 miliar. Artinya, semua ini jangan diserahkan kepada pemerintah. Splitlah itu sedikit, enggak mungkin miskin, enggak mungkin jatuh miskin," imbuhnya.

Aksi demonstrasi ini berjalan dengan tertib dan damai, meskipun sempat menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi. Aparat kepolisian tampak berjaga-jaga untuk mengamankan jalannya aksi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Sritex maupun Iwan Lukminto terkait tuntutan para buruh tersebut.

Tuntutan Buruh:

  • Pembayaran THR paling lambat H-7 Lebaran 2025
  • Kejelasan pesangon bagi buruh yang terkena dampak pailit
  • Kepedulian pemilik perusahaan terhadap kesejahteraan buruh

Aksi demonstrasi ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat membuka mata para pengusaha untuk lebih memperhatikan hak-hak dan kesejahteraan para pekerja, terutama menjelang hari raya keagamaan. Solidaritas dan kepedulian menjadi kunci untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan.