Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan. Erupsi yang terjadi pada Kamis malam (20/3/2025) menyebabkan seorang warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, Flores Timur, mengalami luka bakar serius. Hendrikus Saran Kwuta (45) menjadi korban akibat paparan guguran debu dari awan panas gunung tersebut.

• Evakuasi dan Perawatan Medis Intensif

  Setelah mendapatkan penanganan pertama di Puskesmas Lewolaga, Hendrikus segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez Larantuka pada Jumat (21/3/2025). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran, menyatakan bahwa luka bakar yang diderita Hendrikus tergolong parah, terutama di bagian tangan dan kaki, sehingga memerlukan perawatan intensif dari tim medis RSUD Larantuka.

• Korban Lainnya dan Komitmen Pemerintah Daerah

  Selain Hendrikus, Wilibrodus Todo Boli Kwure (65), warga Dusun B, Desa Nurabelen, juga menjadi korban dan saat ini tengah menjalani perawatan di Puskesmas Lewolaga. Pemerintah Kabupaten Flores Timur menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

• Dampak Erupsi dan Reaksi Masyarakat

  Heronimus Lamawuran menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur atau kematian hewan ternak akibat erupsi. Letusan dahsyat yang terjadi pada pukul 22.56 WITA tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 47.6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik.

  Kolom abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 8.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut. Abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, yang dapat didengar hingga wilayah Maumere, Larantuka, dan sekitarnya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.