Shalat Dhuha: Panduan Lengkap Tata Cara, Waktu Pelaksanaan, dan Keutamaannya dalam Perspektif Hadis dan Mazhab

Shalat Dhuha: Amalan Sunnah Pagi yang Penuh Berkah

Shalat Dhuha, shalat sunnah yang dianjurkan dalam Islam, memiliki tempat istimewa dalam kehidupan beragama. Dilakukan pada waktu dhuha, setelah matahari terbit meninggi, shalat ini menawarkan berbagai keutamaan spiritual dan diyakini sebagai bentuk syukur atas karunia Allah SWT. Panduan komprehensif ini akan mengulas tata cara pelaksanaan, waktu yang tepat, dan keutamaan shalat Dhuha berdasarkan hadis dan pandangan beberapa mazhab fiqih.

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha umumnya dikerjakan dua rakaat, namun dapat ditambah sesuai kemampuan dan niat. Berikut tata cara lengkapnya:

  1. Niat: Sebelum memulai shalat, bacalah niat dalam hati:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

  1. Takbiratul ihram: Memulai shalat dengan takbiratul ihram.
  2. Doa Iftitah: Membaca doa iftitah.
  3. Surah Al-Fatihah: Membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat.
  4. Surah Lainnya: Membaca surah pendek lainnya dari Al-Qur'an setelah Al-Fatihah.
  5. Rukuk: Melakukan gerakan rukuk dengan tuma'ninah (tenang).
  6. I'tidal: Berdiri tegak setelah rukuk.
  7. Sujud Pertama: Melaksanakan sujud pertama dengan khusyuk.
  8. Duduk di antara Dua Sujud: Duduk di antara dua sujud.
  9. Sujud Kedua: Melaksanakan sujud kedua.
  10. Rakaat Kedua: Mengulang langkah 4-10 untuk rakaat kedua.
  11. Tasyahhud Akhir dan Salam: Menutup shalat dengan tasyahhud akhir dan salam.

Jumlah rakaat dapat ditambah menjadi empat (2+2) atau enam (2+2+2) rakaat, sesuai dengan kemampuan dan kesunnahan yang diriwayatkan dalam beberapa hadits. Hadits dari Aisyah radhiyallahu 'anha menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat, dan beliau menambahkannya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. (HR. Muslim)

Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha

Waktu pelaksanaan shalat Dhuha adalah setelah matahari terbit meninggi, kira-kira setinggi tombak hingga sebelum tengah hari. Hadits dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu menyebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Shalat awwabin (Dhuha) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi). Penetapan waktu yang tepat ini perlu memperhatikan kondisi geografis dan waktu setempat.

Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Mayoritas ulama menganggapnya sebagai shalat mustahabbah (dianjurkan), meskipun tidak termasuk sunnah muakkadah. Namun, Mazhab Maliki dan Syafi'i menggolongkannya sebagai sunnah muakkadah. Keutamaannya terlihat dari beberapa hadits, misalnya hadits dari Abu Dzar yang menyatakan bahwa shalat Dhuha dua rakaat dapat menunaikan kewajiban sedekah untuk setiap persendian tubuh. (HR. Muslim) Imam Nawawi menjelaskan hadits ini sebagai bukti keutamaan yang luar biasa dari shalat Dhuha.

Shalat Dhuha merupakan amal ibadah yang dianjurkan dan penuh berkah, dengan keutamaan yang beragam. Semoga panduan ini dapat membantu dalam memahami dan mengamalkan shalat Dhuha dengan lebih baik.