TransJakarta Pulihkan Operasional Rute Bekasi Usai Banjir, KRL Terdampak Listrik Padam
TransJakarta Normalkan Layanan di Tiga Rute Bekasi, KRL Terdampak Banjir
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah mengembalikan operasional normal pada tiga rute koridor B yang melayani wilayah Bekasi, Jawa Barat. Ketiga rute tersebut, yakni B11 (Summarecon Bekasi - Cawang), B13, dan B14, sempat mengalami kendala operasional akibat dampak banjir yang melanda kawasan Bekasi pada awal Maret 2025. Kemacetan lalu lintas yang signifikan di sekitar BCP Islamic Center Bekasi, yang diperparah oleh genangan air, mengakibatkan keterlambatan dan gangguan pada frekuensi kedatangan bus TransJakarta. Manajemen TransJakarta, melalui akun media sosial resminya, menginformasikan pemulihan layanan pada Rabu, 5 Maret 2025, memastikan seluruh rute kembali beroperasi melayani penumpang sebagaimana mestinya. Pemulihan ini menandai berakhirnya periode gangguan layanan yang dirasakan oleh pengguna jasa transportasi umum di jalur tersebut.
Namun, dampak banjir di Bekasi tidak hanya berimbas pada TransJakarta. Sistem transportasi kereta rel listrik (KRL) Commuter Line juga mengalami gangguan akibat banjir yang merendam Stasiun Bekasi. Gangguan utama yang dialami KRL adalah pemadaman listrik di stasiun tersebut, yang memaksa pihak pengelola untuk menggunakan genset sebagai sumber daya listrik sementara. Kondisi ini memaksa manajemen Stasiun Bekasi untuk menonaktifkan sementara fasilitas eskalator dan lift guna mengoptimalkan penggunaan daya listrik terbatas. Hal ini diumumkan melalui akun Instagram resmi @commuterline pada Selasa, 4 Maret 2025. Penggunaan genset dan penonaktifan fasilitas tersebut merupakan langkah darurat untuk menjaga operasional stasiun tetap berjalan walau dengan keterbatasan, dan memberikan kenyamanan kepada pengguna KRL selama proses pemulihan pasca banjir berlangsung. Pihak pengelola KRL terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pemulihan layanan sepenuhnya dan mengatasi dampak lebih lanjut dari peristiwa banjir ini.
Selain dampak langsung pada operasional transportasi, banjir di Bekasi juga menimbulkan dampak tidak langsung pada mobilitas masyarakat. Kemacetan lalu lintas yang parah akibat banjir mengakibatkan keterlambatan banyak warga untuk menuju tempat kerja, sekolah, atau aktivitas lainnya. Kondisi ini menyoroti pentingnya infrastruktur penanggulangan banjir yang memadai di wilayah tersebut untuk mengurangi gangguan pada aktivitas masyarakat dan operasional transportasi umum. Peristiwa ini juga menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, termasuk banjir, guna meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya kepada masyarakat dan sistem transportasi publik.
Langkah-langkah yang dilakukan:
- TransJakarta: Memulihkan operasional normal rute B11, B13, dan B14.
- KRL Commuter Line: Menggunakan genset di Stasiun Bekasi, menonaktifkan lift dan eskalator.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya koordinasi antar lembaga dan kesiapan infrastruktur dalam menghadapi bencana alam untuk meminimalisir dampak buruk bagi masyarakat.