Dari Modal Receh Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Pengusaha Keripik Tempe Sagu Yogyakarta

Kisah Inspiratif Pengusaha Keripik Tempe Sagu Yogyakarta: Dari Modal Receh Jadi Jutawan

Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, kisah sukses seorang pengusaha keripik tempe sagu di Yogyakarta menjadi inspirasi banyak orang. Jumiyati, pemilik usaha Keripik Sagu Mbok Jirah, berhasil membuktikan bahwa dengan modal kecil dan kerja keras, impian besar dapat diraih.

Awal Mula dengan Modal Pinjaman

Jumiyati memulai usahanya dengan modal awal yang sangat terbatas, hanya Rp 300.000. Modal tersebut diperoleh dari pinjaman ibunya. Dengan modal seadanya, Jumiyati mulai memproduksi keripik tempe sagu secara kecil-kecilan di rumahnya di Gulon, Bantul, Yogyakarta.

"Dulu modal untuk belajar itu Rp 300 ribu, saya nyuruh si mbok (ibu) saya untuk dipinjamkan. Si mbok kan punya kelompok pengajian, dipinjam uang di situ dari si mbok," ungkap Jumiyati, mengenang masa-masa awal perjuangannya.

Menghadapi Tantangan dan Keraguan

Perjalanan Jumiyati tidaklah mulus. Ia sempat diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya yang meragukan keberhasilan usahanya. Bahkan, ia dituding menggunakan penglaris karena kesuksesannya yang dianggap tidak wajar.

"Tidak secara langsung mereka ngomong ke saya, jadi diomongin ke orang-orang katanya saya pakai 'sesuatu'," ujarnya.

Namun, Jumiyati tidak menyerah. Ia terus berjuang dan membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kualitas produk yang baik, ia mampu meraih kesuksesan.

Inovasi dan Kualitas Produk

Salah satu kunci keberhasilan Keripik Sagu Mbok Jirah adalah penggunaan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang terjaga. Jumiyati menggunakan tempe sagu buatan sendiri untuk memastikan kualitas dan cita rasa keripiknya.

Setiap hari, ia menghabiskan sekitar 100 papan tempe sagu untuk menghasilkan sekitar 130 kilogram keripik tempe. Tempe sagu diiris tipis-tipis, lalu dibumbui dengan marinasi bawang putih, kapulaga, daun jeruk, dan penyedap rasa. Kemudian, irisan tempe dicelupkan ke adonan tepung beras dan telur, lalu digoreng dalam minyak panas dengan menggunakan tungku kayu.

Penggunaan daun jeruk dalam bumbu marinasi tidak hanya memberikan aroma yang khas, tetapi juga berfungsi sebagai pengawet alami. Hal ini membuat keripik tempe sagu Mbok Jirah dapat bertahan hingga 2 bulan tanpa bahan pengawet kimia.

Sempat Terpuruk Akibat Pandemi

Pandemi COVID-19 menjadi pukulan berat bagi usaha Jumiyati. Pada bulan pertama pandemi, ia terpaksa menghentikan produksi keripik tempe sagu. Ia merasa terpuruk karena harus menanggung nasib 15 tenaga kerja yang bergantung padanya.

Namun, Jumiyati tidak menyerah pada keadaan. Ia mencari cara untuk bangkit kembali. Dengan memanfaatkan platform online dan media sosial, ia mulai memasarkan produknya secara lebih luas.

Bangkit dan Meraih Omzet Fantastis

Berkat kerja keras dan strategi pemasaran yang tepat, Keripik Sagu Mbok Jirah kembali bangkit. Permintaan keripik tempe sagu meningkat pesat, bahkan mencapai 160 kilogram saat Lebaran.

Kini, Jumiyati mampu meraih omzet hingga Rp 12 juta per minggu. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para pelaku UMKM.

Tips Sukses dari Jumiyati

Berikut beberapa tips sukses dari Jumiyati yang dapat dijadikan inspirasi:

  • Berani memulai dengan modal kecil: Jangan takut untuk memulai usaha dengan modal yang terbatas. Yang terpenting adalah niat, kerja keras, dan kreativitas.
  • Jaga kualitas produk: Kualitas produk adalah kunci utama untuk memenangkan persaingan. Gunakan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang terjaga.
  • Inovasi: Terus berinovasi untuk menciptakan produk yang unik dan menarik.
  • Manfaatkan teknologi: Gunakan platform online dan media sosial untuk memasarkan produk secara lebih luas.
  • Jangan mudah menyerah: Hadapi tantangan dengan tegar dan jangan pernah menyerah pada keadaan.

Bahan Baku dan Proses Produksi

  • Bahan Baku Utama:
    • Tempe Sagu
    • Tepung Beras
    • Telur
    • Minyak Goreng
  • Bumbu Marinasi:
    • Bawang Putih
    • Kapulaga
    • Daun Jeruk
    • Penyedap Rasa
  • Proses Produksi:
    1. Tempe sagu diiris tipis-tipis.
    2. Irisan tempe dimarinasi dengan bumbu.
    3. Celupkan ke adonan tepung beras dan telur.
    4. Goreng dalam minyak panas hingga matang.

Kisah Jumiyati adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan inovasi, setiap orang dapat meraih kesuksesan. Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk terus berjuang dan meraih impian.