Inisiatif Global Dorong Industri Makanan Laut Berkelanjutan dengan Target Berbasis Sains

Industri Makanan Laut Berkelanjutan Didorong dengan Target Berbasis Sains

Industri makanan laut global kini memiliki panduan konkret untuk mencapai keberlanjutan yang lebih baik. Science Based Targets Network (SBTN), sebuah organisasi terkemuka yang fokus membantu perusahaan menetapkan target terukur berdasarkan ilmu pengetahuan untuk pelestarian alam, telah meluncurkan standar baru yang revolusioner pada hari Selasa, 18 Maret 2025. Standar ini dirancang khusus untuk sektor makanan laut, dengan mempertimbangkan kompleksitas ekosistem laut dan rantai pasokan yang terlibat.

Lautan memainkan peran vital sebagai penyerap karbon terbesar di planet ini. Namun, praktik penangkapan ikan berlebihan, hilangnya keanekaragaman hayati laut, dan polusi terus mengancam kesehatan laut dan keberlanjutannya. Standar baru dari SBTN ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan-tantangan ini secara proaktif, membangun rantai pasokan yang lebih tangguh, dan memastikan keberlanjutan jangka panjang sumber daya laut.

Erin Billman, direktur eksekutif SBTN, menyatakan bahwa target berbasis sains kelautan untuk makanan laut memberikan kerangka kerja yang diakui secara global untuk meningkatkan aksi di seluruh daratan, air tawar, dan lautan. Dengan standar ini, perusahaan dapat melampaui perubahan bertahap, memperkuat ekosistem laut, meningkatkan ketahanan rantai pasokan, dan memastikan kelangsungan jangka panjang.

Standar ini dikembangkan melalui kolaborasi intensif dengan organisasi-organisasi konservasi terkemuka seperti WWF dan Conservation International. Komite pengarah yang beranggotakan Marine Stewardship Council, Sustainable Fisheries Partnership, FishWise, UNEP FI, The Nature Conservancy, dan Aquaculture Stewardship Council memberikan dukungan dan arahan selama proses pengembangan. Dengan demikian, perusahaan di seluruh rantai nilai makanan laut dapat memanfaatkan metode SBTN untuk menetapkan target yang ambisius dan terukur.

Elemen Kunci dari Standar SBTN untuk Industri Makanan Laut

Standar baru ini mencakup berbagai aspek penting dalam keberlanjutan industri makanan laut, termasuk:

  • Pengelolaan Perikanan: Mendorong praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, termasuk pengurangan penangkapan ikan berlebihan dan perlindungan habitat penting.
  • Akuakultur Berkelanjutan: Mempromosikan praktik budidaya yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan memastikan kesejahteraan hewan.
  • Pengurangan Polusi: Mengurangi polusi dari kegiatan perikanan dan akuakultur, termasuk limbah plastik, bahan kimia berbahaya, dan emisi gas rumah kaca.
  • Perlindungan Keanekaragaman Hayati: Melindungi keanekaragaman hayati laut dan ekosistem yang rentan, seperti terumbu karang dan hutan bakau.
  • Ketertelusuran Rantai Pasokan: Meningkatkan ketertelusuran rantai pasokan makanan laut untuk memastikan bahwa produk berasal dari sumber yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

SBTN telah mengonfirmasi perusahaan-perusahaan yang menetapkan target berbasis alam melalui inisiatif tersebut. Grup mode dan gaya hidup mewah Kering, raksasa farmasi GSK, dan produsen bahan bangunan Holcim menetapkan target berbasis sains yang terverifikasi untuk alam.

Kering telah menetapkan target untuk penggunaan air tawar dan lahan, sementara GSK dan Holcim hanya berfokus pada air tawar.

Sebelumnya, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menerbitkan laporan tahunannya yang melacak kemajuan di bidang keuangan keanekaragaman hayati internasional. Laporan itu menemukan bahwa perlu memobilisasi cukup banyak keuangan internasional dan upaya baru untuk mengatasi krisis alam dalam 15 bulan mendatang, termasuk kucuran miliaran dolar lagi dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang.

Dengan panduan ini, perusahaan makanan laut dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi dampak lingkungan mereka, membangun rantai pasokan yang lebih tangguh, dan berkontribusi pada kesehatan dan keberlanjutan ekosistem laut.