Surya Paloh Ungkap Makna di Balik Kebersamaan dengan Jokowi dan Puan: Energi Pemimpin untuk Bangsa
Surya Paloh Ungkap Makna di Balik Kebersamaan dengan Jokowi dan Puan: Energi Pemimpin untuk Bangsa
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, memberikan penjelasan mendalam mengenai momen kebersamaannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, saat acara buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Paloh menekankan bahwa pertemuan tersebut sarat akan makna, yaitu sinergi dan kolaborasi para pemimpin bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Dalam keterangannya, Paloh menyoroti pentingnya para tokoh bangsa untuk memanfaatkan sisa usia dan energi yang mereka miliki demi kemajuan Indonesia. Ia berpendapat bahwa kepentingan bangsa harus ditempatkan di atas segala perbedaan dan subjektivitas pribadi.
"Saya pikir adalah suatu kebutuhan bagi kita semuanya, bagi bangsa ini untuk melihat para tokoh-tokoh bangsa bisa mempergunakan life spend yang masih dimiliki, sisa perjalanan hidup yang masih ada, energi yang masih ada untuk bisa memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi kepentingan bangsa," ungkap Paloh, Jumat (21/3/2025).
Paloh juga mengungkapkan kedekatan personalnya dengan Jokowi dan Puan. Ia bahkan menganggap Puan seperti keponakannya sendiri, mengingat perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama dalam dunia politik. Terkait Jokowi, Paloh menegaskan bahwa NasDem memiliki sejarah panjang dalam mendukung Jokowi sejak awal pencalonannya sebagai presiden.
"Saya kebetulan mengenal baik kedua tokoh kita yang kebetulan hadir pada hari ini. Berulang kali saya katakan, Puan saya anggap sebagai ponakan saya, dalam representasi perjalanan panjang yang pernah kita lalui bersama. Pak Jokowi sama saja. Beliau memang jelas didukung dari tempat ini sebagai calon presiden dan menjadi presiden 10 tahun," jelasnya.
Lebih lanjut, Paloh menyinggung dinamika politik yang mungkin terjadi antara NasDem dan Jokowi. Namun, ia menegaskan bahwa kepentingan bangsa harus menjadi prioritas utama, mengesampingkan segala perbedaan atau kesalahpahaman yang mungkin timbul.
"Kalian juga bisa memahami ada dinamika perjalanan diantara Pak Jokowi bersama dengan NasDem, bersama dengan saya. Ada dialektika, ada dinamika, ada kesalahpahaman atau ada hal-hal prinsip yang barangkali belum ditemukan. Tapi sekali lagi begitu kita melihat ada kepentingan yang lebih absolut di atas segala kepentingan yang kita milikinya itu kepentingan bangsa, saya pikir itu yang kita butuhkan," tegas Paloh.
Menurut Paloh, Indonesia saat ini membutuhkan suasana yang kondusif, komunikasi yang baik antar pemimpin, dan kebersamaan untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Ia berharap momen silaturahmi di bulan Ramadan ini dapat mempererat hubungan antar tokoh bangsa dan memperkuat sinergi untuk kemajuan Indonesia.
"Kita membutuhkan kesejukan harmonisasi dan komunikasi di antara kita. Apalagi tantangan yang semakin besar kita hadapi dalam kehidupan kita keseharian hari ini. Itulah teman-teman di hari baik, bulan yang baik ini di bulan suci Ramadan kita saling memperkuat silaturahmi kita, dan saya pikir kita butuh bersama situasi yang seperti ini," pungkasnya.
Paloh juga meyakini bahwa pertemuan ini adalah sinyal positif bagi stabilitas politik dan pembangunan bangsa. Kolaborasi antar pemimpin dari berbagai latar belakang akan memperkuat fondasi negara dan memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia.
Momen kebersamaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu, menghilangkan perbedaan, dan fokus pada tujuan bersama, yaitu mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.