Jalan Letjen Ibrahim Adjie Garut: Destinasi Ngabuburit dan Kuliner Ramadan yang Menawan
Jalan Letjen Ibrahim Adjie Garut: Destinasi Ngabuburit dan Kuliner Ramadan yang Menawan
Sepanjang bulan Ramadan, Jalan Letjen Ibrahim Adjie di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, menjelma menjadi destinasi favorit warga Garut dan sekitarnya. Bukan sekadar tempat berburu takjil, jalan sepanjang enam kilometer yang membentang dari perempatan Gobing hingga Jalan Raya Samarang ini menawarkan pengalaman ngabuburit yang unik, memadukan pesona alam dengan ragam kuliner Ramadan.
Sekitar satu kilometer ruas jalan, mulai dari Rancabango hingga Jalan Raya Samarang, dipenuhi oleh para pedagang kaki lima yang menjajakan aneka hidangan. Kehadiran mereka bukan hanya fenomena musiman Ramadan. Para pedagang ini, yang biasanya berjualan setiap Minggu pagi, kini memadati ruas jalan ini hampir setiap sore sepanjang bulan puasa. Pemandangan pegunungan yang menawan – Gunung Guntur, Cikuray, Papandayan, dan Sagara tampak jelas dari lokasi ini – bersanding harmonis dengan hamparan sawah yang masih terjaga, menciptakan suasana pedesaan yang menenangkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Bagi para pedagang, Ramadan menjadi berkah tersendiri. Hendi, seorang pedagang dimsum, misalnya, merasakan peningkatan penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Hal senada juga dirasakan Yusuf, pedagang bakso, yang biasanya berjualan di sekolah. Mereka sepakat bahwa meskipun pengeluaran meningkat, pendapatan selama Ramadan mampu menutupi biaya tambahan tersebut dan bahkan memberikan keuntungan lebih.
Beragam pilihan kuliner tersedia di sepanjang jalan ini, mulai dari jajanan tradisional seperti ubi Cilembu hingga kuliner kekinian seperti mochi dan pentol. Aneka minuman segar khas Ramadan, seperti kolak, candil, sekoteng, dan es teler, juga mudah ditemukan. Harga makanan dan minuman pun relatif terjangkau, rata-rata di bawah Rp 20.000.
Kehadiran Jalan Letjen Ibrahim Adjie sebagai destinasi ngabuburit dan kuliner Ramadan telah memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Dila (25), salah satu warga, mengungkapkan bahwa Jalan Letjen Ibrahim Adjie menjadi alternatif yang nyaman dan dekat untuk menikmati suasana ngabuburit dan berburu takjil, tanpa harus jauh-jauh menuju pusat kota Garut.
Jalan Letjen Ibrahim Adjie telah berhasil menyatukan keindahan alam pedesaan Garut dengan keramaian aktivitas ekonomi masyarakatnya, menciptakan suasana Ramadan yang unik dan memorable. Tempat ini tidak hanya menawarkan kelezatan kuliner tetapi juga pengalaman ngabuburit yang tak terlupakan di tengah panorama alam yang menawan.
- Keunikan Lokasi: Jalan Letjen Ibrahim Adjie memadukan pemandangan alam pegunungan dan persawahan dengan aktivitas kuliner Ramadan.
- Peningkatan Penghasilan Pedagang: Ramadan memberikan dampak positif bagi perekonomian pedagang kaki lima di sekitar Jalan Letjen Ibrahim Adjie.
- Alternatif Ngabuburit: Warga Garut kini memiliki alternatif lokasi ngabuburit yang nyaman dan dekat, tanpa harus ke pusat kota.
- Ragam Kuliner: Tersedia berbagai macam kuliner, dari jajanan tradisional hingga kekinian, dengan harga terjangkau.
- Dampak Positif Bagi Masyarakat: Kehadiran para pedagang di Jalan Letjen Ibrahim Adjie memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kemudahan akses bagi masyarakat sekitar.