Antisipasi Kemacetan Mudik 2025: Polresta Bandung Siapkan Skema Pengalihan Arus di Titik Rawan

Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Polresta Bandung telah menyiapkan serangkaian strategi untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang kerap terjadi di beberapa titik rawan di wilayah Kabupaten Bandung. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang akan melintasi wilayah tersebut.

Kompol Danu Raditya Atmaja, Kasat Lantas Polresta Bandung, mengungkapkan bahwa salah satu titik krusial yang menjadi perhatian utama adalah Gerbang Tol Cileunyi. Mengingat volume kendaraan yang meningkat signifikan selama periode mudik, kepadatan di gerbang tol ini seringkali tak terhindarkan. Untuk mengatasi masalah ini, Polresta Bandung telah berkoordinasi dengan pihak Jasamarga untuk menerapkan beberapa langkah strategis:

  • Penambahan Mobile Rider: Jika antrean di Gerbang Tol Cileunyi mencapai dua kilometer, petugas akan dikerahkan dengan mobile reader untuk mempercepat proses pembayaran. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu dan meminimalkan penumpukan kendaraan di gerbang tol.
  • Pengalihan Arus ke Tol Cisumdawu: Apabila kepadatan di Gerbang Tol Cileunyi semakin parah hingga mencapai area Summarecon, arus lalu lintas akan dialihkan menuju Tol Cisumdawu melalui Gerbang Tol Jatinangor. Pengalihan ini diharapkan dapat mengurangi beban di Gerbang Tol Cileunyi dan mendistribusikan kendaraan ke jalur alternatif.

Selain Gerbang Tol Cileunyi, jalur Nagreg juga menjadi fokus perhatian Polresta Bandung. Jalur ini dikenal dengan kondisi geografisnya yang menantang, berupa turunan dan tanjakan curam yang seringkali memicu kemacetan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa langkah antisipasi telah disiapkan:

  • Penambahan Personel: Polresta Bandung akan mempertebal jumlah personel yang bertugas di sepanjang jalur Nagreg. Kehadiran petugas yang lebih banyak diharapkan dapat membantu mengatur lalu lintas dan memberikan bantuan kepada pemudik yang membutuhkan.
  • Penyediaan Mobil Derek: Beberapa unit mobil derek akan ditempatkan di titik-titik strategis di sepanjang jalur Nagreg. Hal ini bertujuan untuk segera mengevakuasi kendaraan yang mengalami masalah teknis dan menghambat arus lalu lintas.

Titik rawan kemacetan lainnya yang perlu diwaspadai adalah jalur Cikaledong Nagreg hingga wilayah Desa Ciherang. Polresta Bandung akan terus berkoordinasi dengan Polres Garut dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar untuk memantau kondisi lalu lintas di wilayah ini. Jika terjadi kepadatan yang signifikan, beberapa skenario pengalihan arus telah disiapkan:

  • Pengalihan Arus ke Garut Kota atau Tasik-Limbangan: Arus lalu lintas yang menuju Tasikmalaya-Limbangan akan dialihkan ke Garut Kota, dan sebaliknya. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan volume kendaraan dan mencegah penumpukan di satu jalur.
  • One Way Sepenggal: Sebagai langkah terakhir, jika kedua jalur menuju Garut-Limbangan dan Garut Kota mengalami kepadatan yang parah, Polresta Bandung akan memberlakukan sistem one way sepenggal. Sistem ini akan diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan mendapatkan petunjuk dari Dirlantas Polda Jabar.

Jalur wisata Ciwidey juga menjadi perhatian khusus, terutama karena potensi peningkatan volume kendaraan selama libur Lebaran. Polresta Bandung akan menempatkan tim pengurai kemacetan di jalur ini. Jika terjadi stuck, tim ini akan bertindak cepat untuk mengurai kepadatan, termasuk dengan menerapkan sistem one way sepenggal jika diperlukan.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, Polresta Bandung berharap dapat meminimalkan potensi kemacetan dan memberikan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.