Wamenparekraf Irene Umar Kagumi Kampung Seni Borobudur, Rasakan Sensasi Membatik Jelang Libur Lebaran

Wamenparekraf Apresiasi Keunikan dan Edukasi Kampung Seni Borobudur

Menjelang libur Lebaran, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Irene Umar, melakukan kunjungan ke Museum dan Kampung Seni Borobudur (MKSB). Kunjungan ini tidak hanya sekadar melihat-lihat, tetapi juga merasakan langsung pengalaman membatik.

"Kita mencoba mencanting dan hasilnya lumayan ternyata," ungkap Irene setelah mencoba membatik. Ia mengakui bahwa proses membatik tidak semudah yang dibayangkan. "Sulit, kebakaran di sini (telapak tangan). Terus habis itu diajari (sama) ibu-ibu yang luar biasa sabar itu," tambahnya, mengungkapkan kekagumannya pada kesabaran para pengrajin batik.

Selama ini, Irene hanya melihat proses membatik dari luar. Kesempatan mencoba langsung ini memberinya pemahaman baru tentang kesulitan dan ketelitian yang dibutuhkan. "Awalnya kan sombong, kan nggak mau nyoba canting. 'Eh aduh panas', ya dah coba lanjutin. Baru tahu ini, kesulitan seperti apa. Biasanya kan kita melihat, nggak mencoba langsung. Ini mencoba langsung, ngeliat proses pewarnaan. Cuman, yang nggak saya ikutin proses celup-celup untuk melelehkan," jelasnya.

Kampung Seni Borobudur: Lebih dari Sekadar Tempat Belanja

Irene tidak hanya terkesan dengan proses membatik, tetapi juga dengan konsep Kampung Seni Borobudur secara keseluruhan. Menurutnya, KSB bukan hanya tempat berjualan, tetapi juga tempat untuk memperkenalkan budaya dan proses pembuatan berbagai produk seni dan kerajinan.

"Kalau buat saya luar biasa banget. Karena ini bukan hanya berjualan, tapi juga memperkenalkan budaya dan tata cara proses bagaimana bisa menghasilkan sebuah tas, menghasilkan batik. Orang-orang kalau cuman belanja biasa, itu kan nggak tahu prosesnya," kata Irene.

Ia menekankan pentingnya memahami proses pembuatan suatu produk agar dapat lebih menghargai karya tersebut. KSB memberikan kesempatan bagi pengunjung, termasuk anak-anak, untuk belajar dan berkreasi langsung. "Kalau nggak tahu prosesnya kan nggak bisa menghargai. Jadi, di sini ada aktivitas. Anak-anak, saya rasa di ruang sebesar ini (KSB) bisa banyak belajar. Apalagi yang gerabah itu (praktek), kalau biasa kan kita cuma ngelihat di tv. Ini bisa langsung mempraktikkan, apalagi anginnya sepoi-sepoi dan bisa ngelihat pemandangan. Ini luar bisa banget," tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Irene didampingi oleh Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, Direktur TWB (Taman Wisata Borobudur), Mardijono Nugroho, dan sejumlah pejabat lainnya. Ia juga sempat berbelanja berbagai produk lokal, seperti baju batik, bakpia, dan kipas.

Borobudur Siap Sambut Lonjakan Wisatawan saat Lebaran

Irene menyatakan bahwa KSB sudah siap menyambut wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, selama libur Lebaran. "Menurut saya sudah siap (menyambut liburan) Lebaran," ujarnya.

Sementara itu, Business Support Group Head PT TWB, Ayunanto, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan kunjungan ke Candi Borobudur sebanyak 76 ribu wisatawan selama masa ramai libur Lebaran, dari tanggal 1 hingga 7 April. Target ini meningkat sekitar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk memeriahkan libur Lebaran, PT TWC akan menyelenggarakan panggung rakyat yang melibatkan seniman-seniman di sekitar Candi Borobudur. Panggung rakyat ini akan menghibur pengunjung dari pintu masuk hingga ke candi. Selain itu, pengunjung juga dapat berkreasi dalam anyaman atau kegiatan lain di KSB.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang akan ada di Candi Borobudur selama libur Lebaran:

  • Panggung Rakyat: Pertunjukan seni dan budaya yang melibatkan seniman lokal.
  • Kreasi Anyaman di KSB: Pengunjung dapat mencoba membuat anyaman.
  • Eksplorasi Kampung Seni Borobudur: Belajar tentang proses pembuatan berbagai kerajinan dan seni lokal.