IHSG Terjun Bebas: Sentimen Negatif Tekan Pasar Saham Domestik
IHSG Terjun Bebas: Sentimen Negatif Tekan Pasar Saham Domestik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan sepanjang pekan lalu, mencatatkan penurunan tajam sebesar 3,95%. Penurunan ini membawa IHSG ke level 6.258,179, jauh di bawah posisi sebelumnya di 6.515,631. Pelemahan ini mengindikasikan adanya sentimen negatif yang kuat di pasar saham domestik, mendorong investor untuk melakukan aksi jual.
Sekretaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmat, mengkonfirmasi bahwa tekanan jual dari investor asing menjadi salah satu faktor utama pemicu penurunan IHSG. Data menunjukkan net sell atau jual bersih investor asing pada penutupan perdagangan Jumat (21/3) mencapai Rp 2,35 triliun. Secara akumulatif, net sell asing sepanjang tahun 2025 telah mencapai Rp 33,18 triliun, menandakan eksodus modal yang cukup besar dari pasar saham Indonesia.
"Perubahan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,95% menjadi berada pada level 6.258," ujar Kautsar dalam keterangan tertulisnya.
Penurunan IHSG ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). Kapitalisasi pasar mengalami penurunan sebesar 3,68%, menyusut dari Rp 11.235 triliun menjadi Rp 10.822 triliun.
Aktivitas Perdagangan Meningkat
Di tengah pelemahan IHSG, aktivitas perdagangan di BEI justru menunjukkan peningkatan. Rata-rata nilai transaksi harian melonjak signifikan sebesar 61,83%, dari Rp 9,40 triliun menjadi Rp 15,21 triliun. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian, naik sebesar 18,63% menjadi 20,53 miliar lembar saham dari 17,31 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 11,15%, menjadi 1,20 juta kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu. Berikut rinciannya:
- Nilai Transaksi Harian: Naik 61,83% menjadi Rp 15,21 triliun
- Volume Transaksi Harian: Naik 18,63% menjadi 20,53 miliar lembar saham
- Frekuensi Transaksi Harian: Naik 11,15% menjadi 1,20 juta kali
Peningkatan aktivitas perdagangan ini mengindikasikan bahwa investor, meskipun cenderung melakukan aksi jual, tetap aktif melakukan transaksi di pasar saham. Hal ini bisa jadi dipicu oleh volatility pasar yang tinggi, membuka peluang trading jangka pendek, atau adanya aksi rebalancing portofolio.
Faktor-faktor Pemicu Penurunan
Beberapa faktor diduga menjadi pemicu utama penurunan IHSG. Sentimen global, seperti kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, kenaikan suku bunga di negara-negara maju, dan ketegangan geopolitik, turut memberikan tekanan pada pasar saham Indonesia. Selain itu, faktor domestik seperti rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan atau kebijakan pemerintah yang kurang disukai investor juga dapat mempengaruhi sentimen pasar. Penting bagi investor untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.