Polemik Direct License, Ahmad Dhani Sentil Ariel NOAH: Komposer Jangan Cengeng!
Ahmad Dhani Kritik Keras Ariel NOAH Terkait Direct License: "Jangan Cengeng!"
Perseteruan pendapat antara musisi senior Ahmad Dhani dan Ariel NOAH kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, perbedaan pandangan keduanya terkait sistem direct license dalam industri musik Indonesia menjadi pemicunya. Dhani, yang dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak komposer, melontarkan kritik pedas kepada Ariel NOAH terkait penolakan vokalis band ternama itu terhadap sistem direct license.
Apa Itu Direct License?
Bagi yang belum familiar, direct license adalah sebuah sistem yang memungkinkan pencipta lagu untuk secara langsung mengelola perizinan atas karya cipta mereka, tanpa harus melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Sistem ini didukung penuh oleh Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), di mana Ahmad Dhani menjabat sebagai Dewan Pembina.
Perbedaan Pandangan yang Mencolok
Di sisi lain, Ariel NOAH, yang juga menjabat sebagai wakil ketua Vibrasi Suara Indonesia (VISI), memiliki pandangan yang berbeda. Ariel berpendapat bahwa direct license belum memiliki payung hukum yang jelas di Indonesia, sehingga penerapannya masih menimbulkan ketidakpastian. Dalam beberapa kesempatan, Ariel menyatakan bahwa sistem yang ada saat ini, dengan regulasi yang jelas dari negara, sudah cukup memadai.
Ariel juga menyoroti potensi masalah perpajakan yang mungkin timbul akibat transaksi langsung antara individu dalam sistem direct license. Ia mempertanyakan bagaimana mekanisme pajak akan diterapkan jika royalti dibayarkan langsung kepada pencipta lagu, mengingat royalti biasanya dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Sentilan Pedas Ahmad Dhani
Menanggapi perbedaan pandangan ini, Ahmad Dhani tidak tinggal diam. Ia melontarkan sentilan pedas kepada Ariel NOAH, menuduh vokalis NOAH itu hanya mementingkan diri sendiri dan tidak memikirkan kepentingan para komposer lain.
"Ariel itu memikirkan diri sendiri, dia memang tidak tercipta memikirkan orang lain," ujar Ahmad Dhani dengan nada sinis.
Dhani menegaskan bahwa pencipta lagu seharusnya memiliki kebebasan untuk mengatur perjanjian terkait karya mereka tanpa campur tangan pemerintah. Ia bahkan menyebut para pencipta lagu tidak perlu "manja" dengan menunggu aturan dari pemerintah.
"Jadi Ariel dan kawan-kawan jangan cengeng, jangan kekanak-kanakan, gak perlu pemerintah untuk mengatur hak ekonomi pencipta lagu," tegasnya.
Analogi "Emak-Emak"
Lebih lanjut, Dhani memberikan analogi yang cukup unik untuk menggambarkan betapa mudahnya para pencipta lagu seharusnya bisa bernegosiasi secara langsung.
"Cukup deal sendiri aja. Caranya? Belajar sama emak-emak aja, kan pada pinter nawar tuh," ledek Dhani, menyiratkan bahwa negosiasi seharusnya bukan menjadi hal yang sulit bagi para profesional di bidang musik.
Implikasi dan Tanggapan
Perseteruan antara Ahmad Dhani dan Ariel NOAH mengenai direct license ini mencerminkan kompleksitas permasalahan hak cipta dan royalti di industri musik Indonesia. Perbedaan pandangan ini memicu diskusi lebih lanjut mengenai sistem yang paling adil dan menguntungkan bagi semua pihak, terutama para pencipta lagu.
Tanggapan dari berbagai pihak pun bermunculan. Sebagian mendukung pandangan Ahmad Dhani yang memperjuangkan kebebasan komposer, sementara yang lain sependapat dengan Ariel NOAH yang mengutamakan kejelasan regulasi dan kepastian hukum. Polemik ini menunjukkan bahwa sistem direct license masih memerlukan kajian dan pembahasan yang lebih mendalam agar dapat diimplementasikan secara efektif dan adil di Indonesia.
Daftar Poin Penting:
- Direct license adalah sistem perizinan lagu langsung oleh pencipta.
- Ahmad Dhani mendukung, Ariel NOAH menolak karena regulasi belum jelas.
- Ariel khawatir masalah pajak dalam transaksi langsung.
- Ahmad Dhani menyebut Ariel "cengeng" dan mementingkan diri sendiri.
- Polemik ini memicu diskusi tentang hak cipta dan royalti di Indonesia.