Thailand Menyerukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Soroti Nasib Warga Negara yang Masih Disandera

Thailand Merespons Negatif Eskalasi Konflik di Gaza, Mendesak Pembebasan Sandera

Pemerintah Thailand menyampaikan kekecewaannya yang mendalam atas kembalinya eskalasi kekerasan di Jalur Gaza. Bangkok mengungkapkan keprihatinannya yang serius terhadap keselamatan warganya yang masih menjadi sandera dan proses pemulangan jenazah yang terhambat akibat konflik yang berkecamuk.

"Thailand sangat prihatin dan kecewa atas kembalinya permusuhan di Jalur Gaza," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Thailand, yang menekankan urgensi untuk mengakhiri kekerasan dan melanjutkan upaya perdamaian.

Kekerasan terbaru di Gaza, yang dimulai setelah berakhirnya gencatan senjata sementara, telah menyebabkan ratusan korban jiwa dan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan. Thailand mendesak semua pihak yang terlibat untuk segera menahan diri, menghentikan segala bentuk permusuhan, dan kembali ke meja perundingan untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan.

Fokus pada Pembebasan Sandera dan Pemulangan Jenazah

Prioritas utama Thailand adalah memastikan pembebasan warga negaranya yang masih disandera dan pemulangan jenazah mereka yang telah meninggal dunia. Pemerintah Thailand terus berupaya melalui berbagai saluran diplomatik untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kami mendesak semua pihak untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, termasuk satu warga Thailand yang diyakini masih hidup di Gaza," tegas Kementerian Luar Negeri Thailand. Selain itu, Bangkok juga meminta agar jenazah dua warga negaranya yang telah dipastikan tewas dapat segera dipulangkan ke tanah air.

Kilas Balik: Penculikan Warga Thailand dan Upaya Pembebasan

Sebagai informasi, 31 warga Thailand diculik selama serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Sebanyak 23 orang berhasil dibebaskan pada akhir tahun yang sama. Lima warga lainnya baru bisa kembali ke rumah pada Februari 2025, setelah gencatan senjata yang ditengahi secara internasional memberikan harapan baru.

Namun, tragedi menimpa dua warga Thailand yang dipastikan tewas pada Mei 2024. Sementara itu, satu warga lainnya masih belum dibebaskan hingga saat ini, menambah daftar panjang penderitaan akibat konflik yang berkepanjangan.

Seruan untuk Gencatan Senjata Permanen dan Solusi Damai

Thailand menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza dan solusi damai yang komprehensif dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Bangkok percaya bahwa hanya melalui dialog dan negosiasi yang konstruktif, perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan dapat dicapai di wilayah tersebut.

Thailand menyerukan kepada semua pihak yang terkait untuk mengutamakan kemanusiaan dan bekerja sama untuk mengakhiri siklus kekerasan yang telah merenggut begitu banyak nyawa dan menyebabkan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya. Upaya kolektif diperlukan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang di Gaza dan wilayah sekitarnya.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus utama Thailand:

  • Mendesak penghentian segera permusuhan di Jalur Gaza.
  • Menyerukan pembebasan sandera, termasuk warga negara Thailand yang masih ditahan.
  • Meminta pemulangan jenazah warga Thailand yang telah meninggal dunia.
  • Mendukung upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata permanen.
  • Menekankan pentingnya dialog dan negosiasi untuk solusi damai yang berkelanjutan.