Strategi Danantara: Mengoptimalkan Aset BUMN untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Strategi Danantara: Mengoptimalkan Aset BUMN untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Indonesia tengah berupaya meningkatkan daya saing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui inisiatif strategis yang dikenal sebagai Danantara. Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, dengan fokus pada peningkatan efisiensi, daya saing global, dan keuntungan bagi negara. Namun, rencana ini telah memicu kekhawatiran publik terkait potensi penguasaan aset strategis negara oleh pihak asing, mengingat pengalaman pahit privatisasi Indosat di masa lalu.
Kekhawatiran tersebut bukanlah tanpa dasar. Kehilangan kendali atas aset strategis seperti Indosat pada tahun 2003 memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kedaulatan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan transparansi dan akuntabilitas penuh dalam implementasi Danantara untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa. Untuk menjamin hal tersebut, pemerintah telah menetapkan mekanisme pengamanan yang ketat, salah satunya adalah penerapan golden share. Mekanisme ini memberikan hak veto kepada pemerintah atas keputusan-keputusan strategis yang berkaitan dengan aset BUMN, sehingga mencegah pengambilalihan oleh pihak asing tanpa persetujuan pemerintah.
Analogi Pengelolaan Aset BUMN
Bayangkan BUMN sebagai sebuah portofolio investasi yang besar dan kompleks. Selama ini, pengelolaan portofolio tersebut belum optimal. Terdapat aset-aset yang belum termanfaatkan, aset yang dikelola secara kurang efisien, dan potensi pendapatan yang belum tergali. Danantara hadir sebagai strategi untuk mengelola portofolio ini secara lebih profesional dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi negara. Hal ini tidak berarti menjual aset negara, melainkan mengoptimalkan aset yang telah ada untuk menciptakan nilai tambah yang signifikan.
Manfaat Strategis Danantara
Inisiatif Danantara memiliki potensi untuk memberikan manfaat strategis bagi perekonomian Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
- Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas BUMN: Dengan pengelolaan yang lebih terstruktur dan profesional, Danantara diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional BUMN dan produktivitas aset-aset yang dimilikinya.
- Pengurangan Ketergantungan pada Pendanaan Asing: Danantara dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada pendanaan asing, khususnya untuk proyek-proyek strategis seperti hilirisasi. Dengan mengoptimalkan aset dalam negeri, Indonesia dapat membiayai proyek-proyek tersebut secara mandiri.
- Penguatan Ketahanan Ekonomi Nasional: Dengan meningkatkan daya saing BUMN dan mengurangi ketergantungan pada modal asing, Danantara berkontribusi pada penguatan ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika geopolitik global.
- Pengembangan Industri Dalam Negeri: Dengan pengelolaan yang efektif, Danantara dapat mendorong pengembangan industri dalam negeri melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas BUMN.
- Penyeimbangan Investasi Asing: Danantara dapat membantu menyeimbangkan arus investasi asing di Indonesia, sehingga mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara atau blok ekonomi tertentu.
Peran Golden Share dan Pengawasan
Penerapan golden share merupakan kunci utama dalam menjaga kedaulatan negara atas aset BUMN. Golden share memberi pemerintah hak untuk mengawasi dan mengontrol keputusan-keputusan strategis, mencegah penjualan aset strategis tanpa persetujuan pemerintah, dan memastikan bahwa kepentingan nasional tetap terjaga. Selain golden share, pengawasan ketat dari berbagai pihak, termasuk DPR, BPK, dan masyarakat sipil, sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Danantara.
Kesimpulan
Danantara bukanlah skema privatisasi atau penjualan aset negara kepada pihak asing. Inisiatif ini merupakan strategi untuk mengoptimalkan aset BUMN demi peningkatan efisiensi, daya saing global, dan keuntungan bagi negara. Dengan penerapan golden share dan pengawasan yang ketat, Danantara berpotensi untuk menjadi alat yang efektif dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan menjaga kedaulatan aset strategis negara. Keberhasilan inisiatif ini sangat bergantung pada transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil.