Perjuangan Ganda Rahmat: Dedikasi Keluarga dan Impian Rumah di Ibu Kota

Di tengah hiruk pikuk Jakarta, kisah Rahmat Hidayat, seorang pria berusia 33 tahun asal Manggarai, Jakarta Selatan, menjadi cerminan semangat pantang menyerah. Sejak mengikat janji suci dengan Erna Hasanah pada tahun 2022, Rahmat memikul tanggung jawab ganda, bekerja keras demi membahagiakan keluarga dan mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Awal Mula Perjuangan

Awalnya, Rahmat bekerja sebagai karyawan toko di sebuah pusat perbelanjaan ternama, Mal Kota Kasablanka. Dengan gaji setara Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta, sekitar Rp 5 juta, Rahmat merasa terpanggil untuk berbuat lebih. Statusnya sebagai kepala keluarga, apalagi dengan hadirnya buah hati, menuntutnya untuk mencari penghasilan tambahan.

"Sejak menikah, saya merasa hanya mengandalkan UMR saja tidak cukup," ungkap Rahmat. Dorongan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya mendorong Rahmat untuk mencari pekerjaan sampingan.

Menjadi Pengemudi Ojek Online

Rahmat memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online (ojol). Keputusan ini menuntutnya untuk pandai mengatur waktu, membagi diri antara dua pekerjaan dalam satu hari. Jadwalnya sangat padat dan terstruktur.

Berikut adalah gambaran jadwal harian Rahmat:

  • Shift Siang di Mal:
    • Subuh - 10.00 WIB: Narik ojek.
    • 10.00 - 13.30 WIB: Istirahat.
    • 13.30 WIB: Berangkat kerja ke mal.
  • Shift Pagi di Mal:
    • Subuh - 08.30 WIB: Narik ojek.
    • 09.00 WIB: Mulai bekerja di mal.

Dedikasi dan kerja keras Rahmat membuahkan hasil. Dari dua profesi yang digelutinya, Rahmat mampu mengumpulkan penghasilan yang cukup signifikan.

"Penghasilan saya bisa mencapai Rp 8-9 juta per bulan," ujarnya.

Impian Rumah dan Semangat yang Tak Padam

Bagi Rahmat, gaji sebagai karyawan mal sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Namun, Rahmat memiliki visi yang lebih besar. Ia ingin memberikan kehidupan yang layak bagi istri dan anaknya, salah satunya dengan memiliki rumah sendiri.

Saat ini, Rahmat dan keluarganya masih tinggal di rumah kontrakan. Ia bertekad untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri di Citayam. Setiap kali menerima gaji, Rahmat selalu menyisihkan sebagian uangnya untuk melanjutkan pembangunan rumah impiannya dan melengkapi perabotan rumah tangga.

"Saya tidak merasa lelah, karena saya punya tujuan untuk membangun rumah di Citayam dan melengkapi isinya," kata Rahmat dengan penuh semangat.

Kisah Rahmat adalah inspirasi bagi banyak orang. Dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk meraih impian. Di tengah kerasnya kehidupan Jakarta, Rahmat membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, semua impian bisa menjadi kenyataan.