Aksi Brutal KKB di Yahukimo: Sekolah Dibakar, Guru Tewas, Tenaga Medis dan Warga Sipil Jadi Korban
Teror KKB di Yahukimo: Dunia Pendidikan dan Kesehatan Jadi Sasaran
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi keji di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dengan menyerang dan membakar sebuah Sekolah Dasar (SD). Tindakan brutal ini tidak hanya menghancurkan fasilitas pendidikan, tetapi juga mengakibatkan jatuhnya korban dari kalangan guru, tenaga kesehatan (nakes), dan warga sipil. Insiden tragis ini terjadi pada hari Jumat, (21/3/2025), meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat setempat dan menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak.
Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, mengungkapkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan satu orang guru meninggal dunia akibat penganiayaan. Selain itu, sembilan orang lainnya mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat. Para korban merupakan ujung tombak pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah pedalaman Papua, yang dengan gigih mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak bangsa dan memberikan pelayanan medis bagi masyarakat terpencil.
Dampak Serangan dan Upaya Evakuasi
Serangan KKB ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga menciptakan trauma mendalam bagi para korban dan masyarakat sekitar. Sebanyak delapan guru dan tenaga kesehatan yang menjadi korban, baik yang luka-luka maupun yang meninggal dunia, telah dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai di RSAD Marthen Indey. Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara dengan koordinasi antara aparat TNI dan Polri, mengingat kondisi medan yang sulit dan hanya dapat diakses melalui transportasi udara.
Namun, tidak semua korban dievakuasi. Dua orang warga asli Yahukimo, seorang guru dan seorang petani, memilih untuk tetap tinggal di Anggruk atas permintaan sendiri. Kondisi mereka dilaporkan aman.
Tanggapan Pemerintah dan Aparat Keamanan
Pemerintah dan aparat keamanan mengecam keras aksi brutal KKB ini. Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan bahwa tindakan kekerasan ini merupakan upaya untuk menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan di Papua, terutama di sektor pendidikan. Namun, ia memastikan bahwa negara tidak akan gentar dan akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua.
Kombes Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing oleh propaganda dan provokasi KKB. Aparat keamanan akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan guna mencegah terjadinya aksi serupa di masa mendatang.
Letkol Inf Gustiawan, Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, memastikan bahwa proses evakuasi berjalan lancar meskipun menghadapi tantangan medan yang berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata. Sementara itu, Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, menegaskan komitmennya dalam mendukung proses evakuasi dan menjamin keamanan masyarakat di wilayah tersebut.
Dampak Lebih Luas dan Upaya Pengamanan
Aksi brutal KKB ini berdampak luas bagi masyarakat di sekitar Distrik Anggruk. Sebanyak 58 orang guru, tenaga kesehatan, anak-anak, dan warga sipil dari enam distrik, yaitu Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Kabiyanggama, terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman melalui Bandara Wamena.
Kolonel Inf Candra Kurniawan, Kapendam XVII/Cenderawasih, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman KKB. Aparat keamanan terus melakukan pencarian terhadap pelaku dan meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah kejadian serupa terulang.
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
- Aparat keamanan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan.
- Bantuan kemanusiaan mulai disalurkan bagi warga terdampak.
- Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan.
- Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua.