Waspada! Tujuh Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Pemilik Kulit Berjerawat
Memilih produk perawatan kulit yang tepat adalah kunci utama bagi individu dengan kulit berjerawat. Alih-alih mendapatkan kulit yang sehat dan bersih, penggunaan skincare yang tidak tepat justru dapat memicu iritasi, peradangan, dan memperparah kondisi jerawat. Oleh karena itu, penting untuk memahami kandungan-kandungan dalam produk skincare yang sebaiknya dihindari.
Berikut adalah tujuh kandungan skincare yang perlu diwaspadai oleh pemilik kulit berjerawat, beserta penjelasannya:
1. Alkohol
Alkohol sering ditemukan dalam toner dan produk eksfoliasi. Meskipun memberikan sensasi segar, alkohol seperti isopropyl alcohol dan etanol dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering. Hal ini memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak berlebih sebagai kompensasi, yang justru dapat memperburuk jerawat.
2. Pewangi Sintetis (Fragrance)
Pewangi sintetis adalah salah satu penyebab umum iritasi dan peradangan pada kulit berjerawat. Bahan-bahan berbasis citrus atau lavender, yang sering dianggap menenangkan, ternyata dapat memperburuk kondisi kulit sensitif dan berjerawat.
3. Minyak Kelapa dan Cocoa Butter
Walaupun dikenal sebagai pelembap alami yang baik untuk tubuh, minyak kelapa dan cocoa butter memiliki sifat komedogenik yang tinggi. Artinya, kedua bahan ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.
4. Lanolin, Isopropyl Myristate, dan Isopropyl Palmitate
Bahan-bahan ini sering ditemukan dalam produk pelembap (moisturizer). Sayangnya, ketiganya memiliki tingkat komedogenik yang tinggi, sehingga berpotensi menyumbat pori-pori dan memperparah kondisi jerawat.
5. Silikon (Dimethicone)
Silikon banyak digunakan dalam primer dan alas bedak (foundation) karena memberikan efek kulit yang halus dan lembut. Namun, bagi sebagian orang dengan kulit berjerawat, silikon dapat menjebak minyak, kotoran, dan bakteri di dalam pori-pori, yang pada akhirnya menyebabkan breakout.
6. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS adalah bahan deterjen yang sering ditemukan dalam pembersih wajah. Bahan ini dapat menghilangkan minyak alami kulit secara berlebihan, menyebabkan kekeringan, iritasi, dan meningkatkan produksi minyak sebagai efek sampingnya.
7. Petrolatum (Petroleum Jelly)
Petrolatum efektif dalam mengunci kelembapan, tetapi juga dapat menjebak kotoran dan minyak di dalam kulit, yang berisiko menyebabkan jerawat semakin parah.
Kandungan yang Dapat Memperburuk Bekas Jerawat
Selain bahan-bahan yang dapat memicu jerawat, beberapa kandungan dalam skincare juga bisa memperburuk bekas jerawat jika tidak digunakan dengan benar. Berikut beberapa yang perlu diperhatikan:
1. Hydroquinone
Hydroquinone dikenal sebagai bahan pencerah kulit yang efektif untuk mengatasi hiperpigmentasi. Namun, penggunaan dalam jangka panjang atau dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi serta memperburuk hiperpigmentasi bagi sebagian orang.
2. Retinoid yang Berlebihan
Retinoid, termasuk turunan vitamin A, dikenal ampuh dalam mengatasi jerawat dan bekasnya. Namun, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, serta meningkatkan sensitivitas kulit. Gunakan retinoid secara bertahap dan di bawah pengawasan ahli.
3. Scrub
Scrub wajah dengan butiran kasar dapat merusak lapisan kulit, menyebabkan peradangan, dan memperlambat proses penyembuhan bekas jerawat. Sebagai alternatif, gunakan eksfoliasi kimia dengan AHA atau BHA yang lebih lembut bagi kulit.
Dengan menghindari kandungan-kandungan di atas, pemilik kulit berjerawat dapat meminimalkan risiko iritasi, peradangan, dan breakout, serta membantu menjaga kulit tetap sehat dan bersih.