Antisipasi Macet Mudik Lebaran, Dedi Mulyadi Soroti Parkir Liar di Pasar Cipanas

Menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025, kemacetan di kawasan Pasar Cipanas, Cianjur, kembali menjadi perhatian serius. Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyoroti permasalahan klasik ini dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas.

Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lalu lintas yang semrawut di depan Pasar Cipanas. Ia menyoroti praktik parkir liar angkutan kota (angkot) yang dinilai menjadi salah satu penyebab utama kemacetan. Menurutnya, badan jalan yang seharusnya digunakan untuk dua lajur kendaraan, justru disalahgunakan sebagai tempat parkir angkot.

"Ini di jalur Cipanas, Pasar Cipanas, ya. Ini seharusnya sudah dua jalur, yang sebelah itu sudah bisa dilewati, tetapi sekarang dipakai oleh parkir angkot," ujar Dedi Mulyadi dalam video tersebut. Akibatnya, kendaraan dari dua arah terpaksa berebut satu lajur, memperparah kemacetan.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa jalan umum tidak seharusnya dialihfungsikan sebagai tempat parkir. Tindakan ini jelas melanggar hak pengguna jalan lain dan menciptakan ketidaknyamanan. Ia mendesak petugas di lapangan untuk segera menertibkan angkot-angkot yang parkir sembarangan dan menindak tegas para pelanggar.

"Semestinya petugas menertibkan angkotnya, jangan menggunakan jalan untuk parkir," tegasnya.

Ia berharap agar kondisi ini segera dibenahi, mengingat ruas jalan di depan Pasar Cipanas merupakan jalur strategis yang kerap dilintasi oleh para pemudik. Kenyamanan dan kelancaran arus lalu lintas menjadi prioritas utama dalam menyambut musim mudik Lebaran.

"Mohon Satlantas Polres Cianjur, segera ditertibkan ya. Ini kurang nyaman dilihatnya dan kita sebagai pengguna jalan merasa jalan kita diambil. Hatur nuhun," imbuhnya.

Sebelumnya, Polres Cianjur telah memetakan tiga titik rawan kemacetan di wilayahnya selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Selain Jalur Puncak, dua titik lainnya adalah Jalan Raya Bandung dan Jalan Raya Sukabumi. Kemacetan di jalur-jalur ini umumnya disebabkan oleh aktivitas pasar tumpah dan angkot yang mangkal sembarangan.

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, polisi telah menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas. Di antaranya adalah penerapan sistem kanalisasi, contraflow, hingga pengalihan arus lalu lintas jika situasi mendesak.

Berikut adalah beberapa langkah antisipasi kemacetan yang telah disiapkan oleh Polres Cianjur:

  • Sistem Kanalisasi: Memisahkan arus kendaraan berdasarkan tujuan untuk mengurangi persimpangan dan titik konflik.
  • Contraflow: Menggunakan jalur berlawanan arah untuk menambah kapasitas jalan pada jam-jam sibuk.
  • Pengalihan Arus: Mengalihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif jika terjadi kemacetan parah.

Dengan langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di wilayah Cianjur dapat berjalan lancar dan aman.