Waspada Turunan Ekstrem di Exit Tol Tamanmartani: Imbauan Keselamatan Bagi Pemudik

Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan peringatan penting bagi para pemudik yang akan melintasi exit tol Tamanmartani. Kondisi exit tol yang memiliki turunan dengan kemiringan lebih dari 45 derajat dinilai berpotensi membahayakan, terutama bagi pengemudi yang belum terbiasa dengan kondisi jalan tersebut.

Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar exit tol Tamanmartani untuk memberikan bantuan dan informasi kepada para pemudik. "Kami menyadari bahwa exit tol ini memiliki karakter khusus, yaitu turunan yang sangat curam. Kondisi ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi yang tidak familiar," ujar Wiyos.

Kekhawatiran utama adalah potensi pengemudi kehilangan kendali saat menuruni turunan curam, terutama jika langsung berbelok ke jalan kabupaten. Untuk meminimalisir risiko kecelakaan, Dishub DIY telah memasang rambu-rambu peringatan yang jelas dan mudah dilihat di sekitar area exit tol. Rambu-rambu ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan pengemudi dan memberikan waktu bagi mereka untuk menyesuaikan kecepatan.

Penjelasan Teknis dan Alternatif yang Ditawarkan

Wiyos menjelaskan bahwa exit tol Tamanmartani sebenarnya merupakan jalur fungsional yang dibuka untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Prambanan selama periode mudik. Jalur ini dibuka tanpa gerbang tol dan sebenarnya tidak dirancang sebagai exit permanen. "Secara desain, jalan tol seharusnya lurus menuju jembatan. Namun, untuk sementara waktu, jalur ini difungsikan sebagai exit darurat untuk mengurai kemacetan," jelasnya.

Jalan tol Prambanan-Tamanmartani sendiri memiliki panjang 6,78 kilometer dan dibuka secara fungsional mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB selama periode mudik Lebaran 2025. Pembukaan jalur ini bertujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di gerbang tol Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Pengalihan Arus dan Posko Mudik

Dishub DIY juga telah menyiapkan posko-posko mudik di beberapa titik masuk ke Yogyakarta, termasuk di Tamanmartani. Posko-posko ini akan berfungsi sebagai pusat informasi dan bantuan bagi para pemudik. Selain itu, petugas juga akan melakukan pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kepadatan.

"Kami akan mengarahkan pemudik yang tidak memiliki tujuan ke Kota Yogyakarta untuk menggunakan jalur alternatif. Misalnya, pemudik yang hendak menuju Magelang dapat melalui jalur alternatif arah Pakem, sementara yang menuju selatan dapat keluar melalui Prambanan ke Piyungan," terang Wiyos.

Lebih lanjut, Wiyos menegaskan bahwa jika kemacetan di exit Tamanmartani mencapai dua kilometer, jalur tersebut akan segera ditutup dan seluruh kendaraan akan dialihkan ke exit Prambanan. Langkah ini diambil sebagai upaya terakhir untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang berpotensi membahayakan.

PT Adhi Karya selaku Humas Proyek Tol Yogyakarta-Solo Wilayah DIY, Agung Murhandjanto, juga mengonfirmasi pembukaan tol fungsional tersebut dan mengimbau para pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. "Keselamatan adalah prioritas utama. Kami berharap para pemudik dapat sampai tujuan dengan selamat dan nyaman," pungkasnya.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

• Waspada Turunan Curam: Exit tol Tamanmartani memiliki turunan dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.
• Perhatikan Rambu: Ikuti rambu-rambu peringatan yang telah dipasang oleh Dishub DIY.
• Gunakan Jalur Alternatif: Jika tidak menuju Kota Yogyakarta, gunakan jalur alternatif yang telah disiapkan.
• Kondisi Macet: Jika terjadi kemacetan panjang, bersiap untuk dialihkan ke exit Prambanan.
• Utamakan Keselamatan: Selalu berhati-hati dan patuhi aturan lalu lintas.

Dengan persiapan dan kewaspadaan yang baik, diharapkan para pemudik dapat melintasi exit tol Tamanmartani dengan aman dan nyaman.