Ekrem Imamoglu, Dari Balik Jeruji Besi, Dinobatkan CHP Sebagai Kandidat Penantang Erdogan

Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi utama di Turki, secara resmi menunjuk Wali Kota Istanbul yang sedang ditahan, Ekrem Imamoglu, sebagai calon presiden (capres) untuk menantang petahana, Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penunjukan ini dilakukan di tengah kontroversi penahanan Imamoglu yang memicu gelombang protes di seluruh negeri.

Penunjukan Imamoglu oleh CHP, partai terbesar kedua di parlemen Turki, berlangsung melalui pemilu pendahuluan yang digelar pada Minggu (23/3/2025). Imamoglu menjadi satu-satunya kandidat dalam pemilihan tersebut, sebuah indikasi kuat dukungan solid dari internal partai meskipun ia tengah mendekam di penjara.

Penahanan Imamoglu sendiri terjadi secara dramatis pada Rabu (19/3), di mana ia ditangkap, diinterogasi, dan kemudian dilucuti dari jabatannya sebagai Wali Kota Istanbul. Tindakan ini terjadi hanya beberapa hari setelah dimulainya penyelidikan atas dugaan korupsi dan keterlibatan dalam kegiatan terorisme. Pengadilan Turki secara resmi memerintahkan penahanan Imamoglu hingga proses persidangan selesai.

Langkah hukum terhadap Imamoglu menuai kecaman keras dari pihak oposisi, yang menyebutnya sebagai "kudeta politik." Mereka menuduh pemerintah Erdogan menggunakan sistem peradilan untuk menyingkirkan lawan politik potensial. Penahanan Imamoglu juga memicu demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Turki, menjadi unjuk rasa terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Para demonstran, yang turun ke jalan meskipun terdapat larangan berkumpul, menyerukan pembebasan Imamoglu dan menentang apa yang mereka anggap sebagai tindakan otoriter pemerintah. CHP secara aktif mendukung aksi protes ini, menyebut keputusan pengadilan sebagai tindakan yang dipolitisasi dan tidak demokratis.

Pemerintah Turki, di sisi lain, membantah tuduhan bermotif politik dalam penyelidikan terhadap Imamoglu. Mereka bersikeras bahwa sistem peradilan Turki independen dan bertindak sesuai hukum.

Imamoglu sendiri, melalui pengacaranya, membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia menyebutnya sebagai "tuduhan dan fitnah yang tidak terbayangkan" dan menyerukan unjuk rasa nasional yang lebih besar untuk menentang penahanannya.

Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, dalam pidatonya di hadapan para demonstran di Istanbul, menegaskan bahwa aksi protes akan terus berlanjut hingga Imamoglu dibebaskan. Ia menyerukan persatuan di antara para pendukung oposisi dan berjanji untuk melawan apa yang ia sebut sebagai ketidakadilan.

Berikut adalah poin-poin penting yang memicu tensi politik di Turki:

  • Penahanan Ekrem Imamoglu: Penahanan Wali Kota Istanbul yang populer atas tuduhan korupsi dan terorisme.
  • Pemilu Pendahuluan CHP: Penunjukan Imamoglu sebagai calon presiden oleh partai oposisi utama, CHP.
  • Tuduhan Kudeta Politik: Klaim oposisi bahwa penahanan Imamoglu adalah upaya untuk menyingkirkannya secara politik.
  • Demonstrasi Nasional: Unjuk rasa besar-besaran di seluruh Turki sebagai respons terhadap penahanan Imamoglu.
  • Klaim Independensi Peradilan: Penegasan pemerintah Turki bahwa proses hukum terhadap Imamoglu tidak bermotif politik.

Situasi politik di Turki saat ini sangat tegang. Penunjukan Imamoglu sebagai kandidat presiden, meskipun ia berada di balik jeruji besi, menunjukkan tekad oposisi untuk menantang kekuasaan Erdogan. Apakah gelombang protes akan terus berlanjut dan bagaimana dampaknya terhadap lanskap politik Turki masih harus dilihat. Pemilu mendatang diperkirakan akan menjadi pertarungan yang sengit dan krusial bagi masa depan demokrasi di negara tersebut.

Perkembangan selanjutnya akan terus dipantau, termasuk:

  • Perkembangan persidangan Imamoglu
  • Besarnya dukungan publik terhadap demonstrasi
  • Respons pemerintah terhadap protes
  • Strategi kampanye yang akan digunakan oleh CHP