Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadan: DPR Tekankan Pentingnya Pengawasan dan Operasi Pasar
Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadan: DPR Tekankan Pentingnya Pengawasan dan Operasi Pasar
Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjelang bulan Ramadan. Kenaikan harga ini, menurutnya, terutama terlihat pada telur ayam, cabai rawit merah, daging sapi, dan minyak goreng bersubsidi yang masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter. Fenomena ini, diyakini sebagai dampak peningkatan permintaan selama bulan suci. Namun, Cucun menekankan perlunya langkah antisipatif agar lonjakan harga tidak berdampak signifikan pada daya beli masyarakat.
Pemerintah, melalui Satgas Pangan, diharapkan mampu melakukan pengawasan yang ketat terhadap distribusi dan stok bahan pangan di seluruh pasar tradisional dan modern. Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga secara tidak wajar. "Jika pasokan berkurang, harga pangan pasti akan melonjak. Oleh karena itu, kondisi seperti ini harus dihindari," tegas Cucun. Ia juga mengungkapkan pentingnya peran Operasi Pasar Pangan Murah sebagai instrumen pengendalian inflasi dan stabilisasi harga. Operasi pasar yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia, dari tanggal 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025, diharapkan dapat menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Cucun menjelaskan bahwa keberhasilan operasi pasar pangan murah tidak hanya berdampak pada stabilitas harga, tetapi juga pada pengendalian inflasi selama periode Ramadan hingga Lebaran. Stabilitas harga bahan pokok, menurutnya, akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan daya beli masyarakat. "Kami berharap masyarakat, khususnya umat Muslim, dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang karena harga bahan pangan yang stabil dan terjangkau," imbuhnya.
Langkah kolaboratif yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, BUMN Pangan, dan PT Pos Indonesia dalam pelaksanaan operasi pasar ini mendapat apresiasi dari Cucun. Ia menyebut operasi pasar sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan bahwa program ini bertujuan agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga.
Langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan Satgas Pangan:
- Pemantauan ketat terhadap harga dan pasokan komoditas pangan di pasar.
- Pengawasan distribusi untuk mencegah penimbunan.
- Pengoptimalan Operasi Pasar Pangan Murah.
- Koordinasi intensif dengan berbagai kementerian terkait.
Kesimpulannya, upaya menjaga stabilitas harga pangan menjelang dan selama Ramadan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh pihak terkait. Pengawasan yang efektif dan langkah-langkah konkret, seperti operasi pasar, diperlukan untuk memastikan keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat dan menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan ibadah puasa.