Dari Manajer Retail ke Juragan Pempek: Kisah Sukses Anggita Jatmiko dengan Pempek Satu 999
Transformasi Karir: Kisah Inspiratif Mantan Manajer Raih Sukses di Dunia Kuliner dengan Pempek
Kisah Anggita Jatmiko, seorang mantan manajer area di perusahaan retail ternama, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mendambakan perubahan dalam karir mereka. Meninggalkan zona nyaman dunia korporat, Anggita memilih untuk terjun ke dunia kuliner dan membangun bisnis pempek rumahan yang kini dikenal dengan nama Pempek Satu 999.
Dari Sumatera Hingga Dapur Pempek
Anggita, yang sebelumnya bertanggung jawab atas wilayah Sumatera dan Batam sebagai manajer area, memutuskan untuk banting stir setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Dengan modal awal yang terbilang minim, hanya sekitar Rp 500.000, ia memulai usahanya bersama sang istri. Modal tersebut digunakan untuk membeli bahan baku utama seperti tepung dan daging ikan.
"Awalnya itu nggak nyampe 1 juta, cuma sekitar 500 ribuan untuk beli daging (ikan) 2 kilo sama bahan yang lain," ungkap Anggita, seperti dikutip dari channel YouTube Lempar Dadu.
Resep Rahasia dan Varian Rasa
Pempek Satu 999 menawarkan berbagai varian pempek yang menggugah selera. Dua jenis ikan menjadi andalan, yaitu ikan tenggiri yang terkenal dengan cita rasa gurihnya, dan ikan gabus yang memberikan tekstur unik pada pempek. Pemilihan supplier daging ikan yang terpercaya menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas produk.
Proses pembuatan pempek di Pempek Satu 999 terbilang sederhana, namun menghasilkan rasa yang istimewa. Daging ikan dihaluskan, dicampur dengan air dan garam, kemudian ditambahkan tepung tapioka. Yang menarik, Anggita tidak menggunakan bahan tambahan lain untuk menciptakan tekstur kenyal pada pempeknya. Semua berasal dari kualitas daging ikan yang digunakan.
Berikut adalah beberapa varian pempek yang ditawarkan oleh Pempek Satu 999:
- Pempek Lenjer
- Pempek Kapal Selam (kecil dan besar)
- Pempek Kulit
- Dan varian lainnya
Perjuangan dan Kebangkitan Omzet
Perjalanan bisnis Anggita tidak selalu mulus. Di awal usahanya, ia hanya mampu menjual pempek dengan omzet sekitar Rp 30.000 per hari. Namun, dengan kerja keras, inovasi, dan promosi yang tepat, Pempek Satu 999 kini mampu menjual hingga 200 buah pempek setiap harinya. Sebuah pencapaian yang luar biasa!
"Dulu awal-awal pernah sehari itu cuma sekitar Rp 30 ribu omzetnya. Sekarang alhamdulillah kenaikannya kadang sampai 200 buah dalam satu hari," jelas Anggita dengan penuh syukur.
Pempek Frozen untuk Jangkauan yang Lebih Luas
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Pempek Satu 999 juga menawarkan produk pempek frozen. Pempek dikemas secara vakum sehingga aman untuk dikirim ke berbagai kota di Indonesia. Inovasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang ingin menikmati kelezatan Pempek Satu 999 di mana pun mereka berada.
Kisah Anggita Jatmiko membuktikan bahwa dengan keberanian, kerja keras, dan inovasi, siapa pun dapat meraih kesuksesan di bidang yang baru. Dari seorang manajer retail, kini ia menjadi juragan pempek yang sukses dan menginspirasi banyak orang.