Panduan Lengkap Sujud Sahwi: Pengertian, Waktu, Tata Cara, dan Doa yang Dianjurkan

Panduan Lengkap Sujud Sahwi: Pengertian, Waktu, Tata Cara, dan Doa yang Dianjurkan

Dalam pelaksanaan salat, seorang muslim terkadang mengalami kondisi lupa atau ragu, misalnya dalam menentukan jumlah rakaat. Kondisi ini dalam Islam dikenal dengan istilah sahwi, dan disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi sebagai bentuk pengganti kekurangan dalam salat. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir salat untuk menutupi kelupaan atau keraguan yang terjadi selama salat.

Pengertian Sujud Sahwi

Secara bahasa, sujud sahwi berarti sujud karena lupa. Dalam terminologi syariat Islam, sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir salat, sebagai pengganti kekurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan salat. Kesalahan ini bisa berupa lupa jumlah rakaat, lupa membaca doa, atau keraguan lainnya.

Dalil mengenai sujud sahwi bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, aku lupa seperti halnya kalian lupa. Bila salah seorang dari kalian lupa, hendaklah sujud dua kali." (HR Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah mengalami lupa dalam salat, dan beliau mengajarkan umatnya untuk melakukan sujud sahwi ketika mengalami hal serupa.

Waktu Pelaksanaan Sujud Sahwi

Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pelaksanaan sujud sahwi. Namun, pendapat yang paling kuat adalah sujud sahwi dilakukan setelah membaca tahiyat akhir dan sebelum salam. Artinya, setelah membaca doa tahiyat akhir, seorang muslim melakukan dua kali sujud seperti sujud dalam salat, kemudian duduk kembali dan membaca salam.

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam kitab Al Fiqh 'Ala Al Madzhahib Al Arba'ah menjelaskan, sujud sahwi dapat dilakukan setelah salam ke kanan, terutama jika seseorang baru menyadari kelupaannya setelah salam. Hal ini juga berlaku jika seseorang menyadari dirinya lupa jumlah rakaat setelah dua kali salam ke kanan dan ke kiri.

Tata Cara Sujud Sahwi

Tata cara sujud sahwi adalah sebagai berikut:

  1. Setelah membaca tahiyat akhir, lakukan sujud pertama dengan membaca doa sujud sahwi atau doa sujud biasa.
  2. Bangkit dari sujud dengan membaca takbir.
  3. Duduk sejenak (duduk di antara dua sujud).
  4. Lakukan sujud kedua dengan membaca doa sujud sahwi atau doa sujud biasa.
  5. Bangkit dari sujud dengan membaca takbir.
  6. Duduk kembali untuk membaca salam.

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al Faifi dalam Al-Wajiju min fakihussunah As-Syaid Sabiq, tata cara sujud sahwi sama dengan sujud dalam salat, yaitu dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di atas tempat sujud.

Doa Sujud Sahwi

Para ulama sepakat bahwa tidak ada dalil khusus yang secara spesifik menyebutkan bacaan doa sujud sahwi. Namun, dianjurkan untuk membaca doa yang berisi pengagungan kepada Allah SWT dan mengakui kekurangan diri sebagai manusia. Salah satu doa yang sering dibaca adalah:

سُبْحَانَ مَنْ لَأَيَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu

Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."

Doa ini mencerminkan kesadaran bahwa Allah SWT Maha Sempurna, sedangkan manusia memiliki keterbatasan dan potensi untuk lupa.

Hikmah Sujud Sahwi

Sujud sahwi memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  • Menutupi kekurangan dalam salat.
  • Mengingatkan manusia akan keterbatasannya sebagai makhluk.
  • Melatih sikap rendah hati dan mengakui kesalahan.
  • Menjaga kekhusyukan dalam salat.
  • Membuat setan marah karena usahanya mengganggu konsentrasi shalat menjadi sia-sia.

Dengan memahami pengertian, waktu, tata cara, dan doa sujud sahwi, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan salat dengan lebih baik dan khusyuk, serta terhindar dari was-was atau keraguan yang dapat mengganggu ibadah.