Korban Selamat Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi Urus Dokumen Kepulangan
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah bergerak cepat membantu proses kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang selamat dari kecelakaan bus umrah di Arab Saudi. Sebanyak 10 korban selamat saat ini tengah menjalani proses pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor yang hilang atau rusak akibat insiden tragis tersebut.
"Hari ini, kami memproses 10 orang untuk pengambilan foto dan sidik jari sebagai bagian dari pembuatan SPLP," ujar Yusron Ambari, Konsul Jenderal RI di Jeddah, dalam keterangan video yang dirilis pada Senin (24/3/2025). Yusron menambahkan bahwa proses pembuatan SPLP ini sangat krusial agar para jemaah yang selamat dapat segera kembali ke Tanah Air.
Proses pembuatan SPLP dilakukan dengan cepat. Setelah pengambilan sidik jari dan foto, proses pencetakan dilakukan di KJRI dan akan segera diantarkan kembali kepada para jemaah. Yusron berharap SPLP dapat diselesaikan dan diserahkan kepada para jemaah selambat-lambatnya besok.
Sementara itu, tiga WNI lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat. Fabian (14), mengalami luka bakar serius hingga 60 persen. Ahsantudhonni Ghozali akan dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah untuk perawatan lebih lanjut. Muhammad Alawi mengalami retak tulang lengan dan akan segera menjalani operasi.
Tragisnya, enam WNI meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Pihak keluarga telah bersepakat bahwa jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi.
Kecelakaan maut ini terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB di Wadi Qudeid. Bus yang membawa rombongan jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan enam korban jiwa dan sejumlah luka-luka.
Kondisi Korban Luka:
- Fabian R Respati: Dirawat di RS King Abdul Aziz dengan luka bakar 60 persen.
- Ahsantudhonni Ghozali: Akan dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah.
- Muhammad Alawi: Mengalami retak tulang lengan dan akan dioperasi.
KJRI Jeddah terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh WNI yang terdampak kecelakaan mendapatkan penanganan yang terbaik. Proses pemulangan para korban selamat dan pengurusan jenazah terus diupayakan semaksimal mungkin.