Tragedi Yahukimo: Guru Tewas, Nakes Luka, Sekolah Hancur Akibat Serangan KKB Brutal
KKB Berulah di Yahukimo: Guru Tewas Mengenaskan, Tenaga Kesehatan Trauma, Fasilitas Pendidikan Jadi Sasaran
Aksi keji kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tanpa ampun menyerang Distrik Anggruk pada Jumat (21/3), meninggalkan duka mendalam bagi dunia pendidikan dan kesehatan. Seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen tewas mengenaskan, sementara sejumlah tenaga kesehatan (nakes) mengalami luka-luka akibat serangan brutal tersebut. Insiden ini bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghancurkan fasilitas pendidikan dan menebar ketakutan di tengah masyarakat.
Kronologi Serangan dan Dampaknya
Serangan KKB ini diduga dipicu oleh penolakan permintaan sejumlah uang dari para guru. Aksi biadab ini dilakukan oleh sekitar 15 orang bersenjata tajam. Mereka menyerbu permukiman guru, membakar rumah dinas, merusak ruang kelas, dan tanpa ampun menganiaya para pendidik dan tenaga kesehatan.
Berikut adalah dampak yang ditimbulkan akibat serangan KKB tersebut:
- Korban Jiwa dan Luka-luka: Rosalia Rerek Sogen, seorang guru yang berdedikasi, tewas dengan luka mengerikan di sekujur tubuhnya. Tujuh guru dan tenaga kesehatan lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan.
- Kerusakan Fasilitas Pendidikan: Dua unit rumah dinas guru hangus dibakar, sementara tujuh ruang kelas sekolah mengalami kerusakan parah.
- Trauma dan Ketakutan: Serangan ini meninggalkan trauma mendalam bagi para korban selamat dan masyarakat sekitar. Aktivitas pendidikan dan pelayanan kesehatan terpaksa dihentikan.
Upaya Evakuasi dan Tanggapan Pemerintah
Tim gabungan TNI-Polri segera bergerak cepat untuk mengevakuasi para korban ke Jayapura. Korban luka-luka dilarikan ke RSAD Marthen Indey untuk mendapatkan perawatan intensif. Aparat keamanan juga melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mengungkap pelaku kejahatan.
Pemerintah daerah dan pusat mengecam keras aksi brutal KKB ini. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani, menyebut tindakan KKB sebagai "biadab dan sangat keji". Ia menegaskan bahwa para guru dan tenaga medis adalah pahlawan kemanusiaan yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak-anak Papua.
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, mengaku syok dan prihatin atas kejadian ini. Ia membantah isu bahwa guru dan nakes yang bertugas di Anggruk adalah tenaga baru yang berasal dari TNI dan Polri. Ia menjelaskan bahwa mereka adalah tenaga profesional yang direkrut melalui proses terbuka sejak tahun 2021.
Komitmen TNI-Polri dalam Menjaga Keamanan
TNI dan Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan di wilayah Papua, khususnya di daerah-daerah rawan konflik. Pangkoops Satgas Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa Satgas Habema hadir untuk memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman.
Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku penyerangan dan meningkatkan patroli di wilayah rawan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Daftar Fakta Penting
Berikut adalah rangkuman fakta-fakta penting terkait serangan KKB di Yahukimo:
- Terjadi pada Jumat, 21 Maret, sekitar pukul 17.00 WIT di Distrik Anggruk, Yahukimo.
- Diduga dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak.
- Dipicu oleh penolakan permintaan uang dari para guru.
- Menewaskan seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen dan melukai tujuh tenaga kesehatan lainnya.
- Merusak fasilitas pendidikan, termasuk rumah dinas guru dan ruang kelas sekolah.
- Menyebabkan trauma dan ketakutan di tengah masyarakat.
Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi upaya pembangunan di Papua. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu untuk melawan aksi kekerasan dan mewujudkan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.
Update Terkini
Satgas Damai Cartenz terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan dan pembakaran di Yahukimo. Perkembangan terbaru akan diinformasikan lebih lanjut.