Aksi Brutal KKB di Yahukimo: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Target Serangan Beruntun

Aparat kepolisian telah merampungkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait serangkaian serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para guru dan tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Investigasi awal menunjukkan bahwa aksi kekerasan ini diduga dilakukan oleh sekitar 15 orang pelaku dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, menciptakan suasana mencekam di distrik terpencil tersebut.

Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, mengungkapkan bahwa serangan terkoordinasi ini menyasar para guru honorer yang bertugas di Distrik Anggruk, Yahukimo. Para pelaku, dengan menggunakan senjata tajam, melancarkan aksinya di tiga lokasi berbeda pada hari Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3). Akibat serangan brutal ini, seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen meninggal dunia dengan luka mengenaskan, sementara tujuh orang lainnya mengalami luka-luka serius.

Detail Serangan dan Dampaknya

Berdasarkan laporan yang dihimpun, korban meninggal dunia ditemukan dengan luka yang sangat parah, termasuk luka robek di bagian leher, luka tusuk di pinggang, serta patah tulang terbuka di tangan. Tujuh korban luka lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan yang dilakukan dengan menggunakan senjata tajam. Kekejaman KKB tidak hanya berhenti pada penyerangan fisik, tetapi juga meluas pada perusakan dan pembakaran fasilitas umum yang vital bagi masyarakat setempat.

Berikut adalah rincian kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan KKB:

  • Dua unit rumah dinas guru dibakar.
  • Tujuh ruang kelas sekolah dirusak.
  • Lokasi utama penyerangan meliputi kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah tempat perusakan ruang kelas.

Respon dan Tindakan Aparat Keamanan

Kejadian ini telah memicu respon cepat dari aparat keamanan. Tim gabungan dari TNI-Polri telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Upaya penegakan hukum akan dilakukan secara tegas untuk membawa para pelaku ke meja hijau dan memastikan keamanan serta ketertiban di wilayah Yahukimo.

Serangan terhadap guru dan tenaga kesehatan ini merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan sangat disesalkan. Para guru dan tenaga kesehatan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa dan memberikan pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil. Aksi kekerasan terhadap mereka tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap keamanan dan kesejahteraan para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah rawan konflik. Langkah-langkah preventif perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pendekatan yang komprehensif juga diperlukan untuk mengatasi akar permasalahan konflik di Papua, termasuk melalui dialog dan pembangunan ekonomi yang inklusif.