Oknum Mengaku Anggota Ormas Palak THR ke Tukang Cukur di Cilandak dalam Kondisi Mabuk
Aksi Pemalakan THR di Cilandak: Pelaku Mengaku Ormas dalam Keadaan Mabuk
Jakarta, DKI Jakarta - Sebuah insiden memalukan terjadi di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, ketika seorang pria yang mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) melakukan pemalakan tunjangan hari raya (THR) kepada seorang tukang cukur. Peristiwa ini terekam dalam video amatir dan dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu kecaman dari warganet.
Menurut keterangan Komisaris Polisi Febriman Sarlase, Kapolsek Cilandak, pelaku diketahui dalam kondisi mabuk saat melakukan aksinya. "Orang lagi mabuk dia," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (25/03/2025). Febriman juga menegaskan bahwa pelaku bukan merupakan anggota ormas yang sebenarnya. "Bukan (ormas). Perorangan, ngarang aja dia. Bukan kayak ormas di Bekasi yang jadi viral yang bisa digoreng sana-sini," tambahnya, merujuk pada kasus serupa yang sempat viral sebelumnya.
Video yang beredar menunjukkan pria tersebut mendatangi seorang tukang cukur dan meminta THR dengan alasan untuk membeli ketupat lebaran. Pria yang mengenakan baju kuning, topi oranye, kacamata di atas topi, kalung, dan anting tersebut dengan santainya meminta uang kepada tukang cukur sambil merokok. Tukang cukur yang merasa tidak nyaman dengan permintaan tersebut merekam aksi pelaku.
"Mau minta inisiatifnya aja buat ketupat lebaran," kata pria itu dalam video. Ketika menyadari bahwa aksinya direkam, pelaku sempat bertanya kepada tukang cukur, "Abang videoin? Maksudnya apa?" Tukang cukur menjawab, "Iya, biar pada tahu aja."
Tukang cukur kemudian menegur pelaku karena merokok di depan orang yang sedang berpuasa dan menyinggung bahwa pelaku dalam keadaan mabuk. Pelaku kemudian membuang rokoknya dan mengakui bahwa dirinya memang sedang mabuk. Setelah itu, pelaku dengan sempoyongan berjalan menuju tukang fotokopi di sebelah tukang cukur.
Usai video tersebut viral, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Lebak Bulus segera mengamankan pelaku dan membawanya ke Polres Cilandak untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kasus ini kemudian diselesaikan secara kekeluargaan setelah pelaku meminta maaf kepada korban.
"Udah diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak ada minta. Ada minta (THR) tapi juga enggak dikasih, sudah ada permohonan maaf juga," jelas Febriman.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengatasnamakan organisasi tertentu untuk kepentingan pribadi. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan tindakan pemerasan atau pemalakan kepada pihak berwajib.
Poin-poin penting dari kejadian ini:
- Pelaku melakukan pemalakan THR dalam keadaan mabuk.
- Pelaku mengaku sebagai anggota ormas, namun dibantah oleh pihak kepolisian.
- Kasus diselesaikan secara kekeluargaan setelah pelaku meminta maaf.
- Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap oknum-oknum yang mengatasnamakan organisasi.