Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara: RS Polri Jelaskan Alasan Teknis

Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara: RS Polri Jelaskan Alasan Teknis

Proses identifikasi korban kebakaran hebat di Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang dilakukan oleh Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati resmi dihentikan sementara. Keputusan ini diambil meskipun masih terdapat delapan jenazah yang belum teridentifikasi dari total 16 kantong jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian. Brigjen Pol. Nyoman Eddy Purnama, Karo Dokpol Pusdokkes Polri, menjelaskan secara rinci alasan di balik penghentian sementara proses Disaster Victim Identification (DVI) tersebut dalam konferensi pers Rabu (5/3/2025) dan dikonfirmasi kembali oleh pihak kepolisian pada tanggal 5 April.

Penjelasan resmi dari pihak RS Polri menekankan pada beberapa faktor utama. Pertama, proses pencarian barang bukti di lokasi kejadian telah dihentikan sepenuhnya. Tidak ada lagi pengiriman barang bukti, termasuk bagian tubuh korban (body part), dari lokasi kejadian ke pos DVI. Hal ini secara otomatis membatasi ketersediaan materi untuk proses identifikasi lebih lanjut. Kedua, tidak ada tambahan data antemortem yang diterima dari keluarga korban yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Data antemortem, yaitu informasi medis dan identifikasi sebelum kematian, sangat krusial dalam proses DVI untuk dicocokkan dengan data postmortem dari jenazah.

Lebih lanjut, Brigjen Nyoman menjelaskan bahwa seluruh bagian tubuh dan barang-barang yang ditemukan telah diperiksa secara menyeluruh, baik melalui pemeriksaan medis maupun laboratorium. Pemeriksaan ini meliputi analisis DNA dan uji forensik lainnya untuk membantu proses identifikasi. Meskipun demikian, pihak RS Polri tetap membuka peluang untuk melanjutkan proses identifikasi jika ditemukan temuan baru, baik berupa bagian tubuh maupun barang bukti lainnya yang relevan dengan kasus ini. "Apabila di kemudian hari ditemukan kembali barang bukti atau body part dan properti milik orang yang dilaporkan hilang di TKP, maka tim DVI akan kembali menerima dan akan meneruskan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut," tegas Brigjen Nyoman.

Dari 14 laporan orang hilang pasca-kebakaran yang terjadi pada 15 Januari 2025, enam jenazah telah berhasil diidentifikasi. Identitas keenam jenazah tersebut adalah:

  • Desty Eka Putri (24 tahun)
  • Keren Shalom (21 tahun)
  • Ade Aryati (29 tahun)
  • Osima Yukari (29 tahun)
  • Aulia Belinda (28 tahun)
  • Zukhi Fitria Rahdja (42 tahun)

Namun, masih terdapat delapan jenazah yang belum teridentifikasi. AKP Diaz Yudhistira dari Kanit Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menegaskan hal tersebut dalam pernyataan terpisah. Lebih lanjut, Brigjen Nyoman menjelaskan bahwa enam dari delapan jenazah yang belum teridentifikasi berjenis kelamin perempuan. Analisis DNA menunjukkan adanya dua profil DNA laki-laki, namun profil tersebut tidak cocok dengan data DNA dari individu yang dilaporkan hilang. Situasi ini semakin mempersulit upaya identifikasi.

Penghentian sementara proses identifikasi ini merupakan langkah teknis yang diambil berdasarkan evaluasi atas ketersediaan data dan bukti. Pihak RS Polri dan Kepolisian berharap agar masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini dapat segera melapor untuk membantu proses identifikasi korban.