Gerak Syariah 2025: OJK Catatkan Penghimpunan Dana Masyarakat Rp 1,9 Triliun, Edukasi dan Inklusi Keuangan Syariah Meningkat Pesat

OJK Catatkan Sukses Program Gerak Syariah: Himpun Dana Rp 1,9 Triliun dan Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan keberhasilan program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2025 yang berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 1,9 triliun. Program ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari segi jumlah kegiatan, peserta, maupun penerima manfaat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap keuangan syariah. "Program Gerak Syariah tahun ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan tahun lalu. Ini adalah indikasi positif bahwa kesadaran dan minat masyarakat terhadap keuangan syariah semakin meningkat," ujarnya dalam acara Puncak Acara Gerak Syariah, di Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).

Peningkatan Signifikan dalam Berbagai Aspek

Program Gerak Syariah 2025 mencatatkan sejumlah peningkatan signifikan:

  • Jumlah Kegiatan: Meningkat dari 1.345 kegiatan menjadi 2.863 kegiatan, menunjukkan jangkauan program yang semakin luas.
  • Literasi Keuangan: Sebanyak 1.435 kegiatan difokuskan pada peningkatan literasi keuangan syariah masyarakat.
  • Inklusi Keuangan: Sebanyak 556 kegiatan bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah, mendorong lebih banyak masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan syariah.
  • Kegiatan Sosial: Sebanyak 872 kegiatan sosial diselenggarakan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
  • Peserta Edukasi: Jumlah peserta edukasi meningkat dua kali lipat, dari 3 juta menjadi 6,3 juta orang. Hal ini menunjukkan efektivitas program dalam menjangkau audiens yang lebih luas.
  • Penerima Manfaat Sosial: Jumlah penerima manfaat sosial meningkat pesat dari 93 ribu menjadi 158 ribu orang, menunjukkan dampak positif program terhadap kesejahteraan masyarakat.

Selain penghimpunan dana sebesar Rp 1,9 triliun, program ini juga mencatatkan penyaluran dana kepada masyarakat sebesar Rp 4,6 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen OJK dan pelaku industri keuangan syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Potensi Besar Keuangan Syariah

Friderica Widyasari Dewi menekankan potensi besar sektor keuangan syariah di Indonesia. Ia mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus berinovasi dan memahami kebutuhan masyarakat agar semakin banyak konsumen yang memanfaatkan jasa dan layanan keuangan syariah.

"Sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kami mendorong pelaku industri untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan agar semakin banyak masyarakat yang tertarik dan merasakan manfaatnya," katanya.

Kinerja sektor keuangan syariah secara keseluruhan juga menunjukkan tren positif. Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan tumbuh 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun dengan NPF terjaga sebesar 2,12 persen. Sementara DPK tumbuh 10,1 persen menjadi sebesar Rp753,6 trililun.

Market cap syariah tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun atau naik 11,1 persen. Adapun nilai Asset Under Management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triiun atau tumbuh 18,2 persen (yoy) dan Sukuk (korporasi dan negara) sebesar Rp1.682,9 triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy).

Aset asuransi syariah tumbuh 5,8 persen menjadi sebesar Rp46,55 triliun. Adapun aset piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan syariah tumbuh 11,3 persen menjadi Rp33,8 triiun.

Kilas Balik Gerak Syariah

Gerak Syariah diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi dan mendorong inklusi keuangan syariah kepada masyarakat, serta mengoptimalkan memomentum bulan Ramadan 1446 Hijriah. Program ini diharapkan dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.

OJK terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan keuangan syariah melalui berbagai inisiatif dan program. Dengan sinergi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat, diharapkan sektor keuangan syariah dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.