Antisipasi Arus Mudik Lebaran: Polres Mojokerto Petakan Titik Krusial Macet dan Rawan Kecelakaan

Polres Mojokerto Siagakan Personel Hadapi Potensi Kepadatan dan Kecelakaan di Jalur Mudik

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polres Mojokerto Kota meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik yang diprediksi mulai terjadi pada H-3 lebaran. Fokus utama adalah memetakan dan mengatasi potensi kepadatan lalu lintas ( trouble spot) dan titik rawan kecelakaan (black spot) di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

Identifikasi Titik Rawan dan Upaya Penanganan

Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani, menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik krusial yang memerlukan perhatian khusus:

  • Jalan Bypass Mojokerto (Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari): Kepadatan di titik ini dipicu oleh perlintasan kereta api. Setiap kali palang pintu kereta api ditutup, antrean kendaraan tidak terhindarkan. Situasi diperparah dengan penyempitan jalur di jembatan Sungai Sadar, yang terletak hanya sekitar 50 meter dari perlintasan kereta api. Penambahan jadwal perjalanan kereta api juga menjadi faktor yang perlu diantisipasi.

    • Antisipasi: Polres Mojokerto Kota telah menyiapkan tim urai yang siap diterjunkan untuk melakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan. Koordinasi dengan pihak PT KAI juga dilakukan untuk meminimalkan dampak penutupan palang pintu kereta api.
  • Jembatan Gajah Mada dan Lespadangan (Kota Mojokerto): Dua titik ini diprediksi mengalami kepadatan pada hari H hingga H+2 Lebaran, seiring dengan meningkatnya aktivitas mudik lokal dan silaturahmi antar warga.

    • Antisipasi: Kedua titik ini merupakan pertemuan arus lalu lintas dari berbagai arah, termasuk Gedeg, Kemlagi, Dawarblandong, Jetis, dan Kota Mojokerto. Sayangnya, Jembatan Pagerluyung di Kecamatan Gedeg masih belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, yang seharusnya bisa menjadi jalur alternatif dari wilayah utara Sungai Brantas ke Kota Mojokerto dan Jombang. Polres Mojokerto Kota menempatkan personel di pos pelayanan dan pengamanan di sekitar lokasi untuk mengatur lalu lintas dan memberikan bantuan kepada pemudik.
  • Jalan Raya Mlirip dan Gedeg: Dua lokasi ini diidentifikasi sebagai titik rawan kecelakaan (black spot). Faktor-faktor penyebabnya antara lain:

    • Jalur lurus tanpa median jalan
    • Penerangan jalan yang kurang memadai
    • Adanya tikungan
    • Kebiasaan pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi
    • Kurangnya kehati-hatian saat menyalip

    • Antisipasi: Pemasangan banner imbauan keselamatan telah dilakukan di kedua jalur tersebut. Polres Mojokerto Kota mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati, mematuhi peraturan lalu lintas, dan memastikan keamanan saat menyalip kendaraan lain.

Operasi Ketupat Semeru dan Kesiapan Personel

Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, Polres Mojokerto Kota menggelar Operasi Ketupat Semeru mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Sebanyak tiga pos pelayanan (posyan) dan pos pengamanan (pospam) didirikan di lokasi-lokasi strategis, yaitu Alun-alun Wiraraja, Simpang 4 Sekarputih, dan utara Jembatan Gajah Mada. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan relawan disiagakan di pos-pos tersebut.

Selain itu, tiga tim urai disiapkan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di dalam kota, utara Jembatan Gajah Mada, serta di wilayah Gedeg dan perbatasan dengan Dawarblandong dan Kemlagi.

Imbauan kepada Masyarakat

AKP Mulyani mengimbau kepada seluruh pemudik untuk selalu mengutamakan keselamatan selama perjalanan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak parkir sembarangan, terutama di badan jalan, yang dapat menyebabkan kemacetan. Polres Mojokerto Kota juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah di depan Sanrio jika terjadi kepadatan di area tersebut.