Jalur Pendakian Gunung Merbabu Terbuka Lebaran 2025: Thekelan dan Wekas Siap Sambut Pendaki

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Terbuka Lebaran 2025: Thekelan dan Wekas Siap Sambut Pendaki

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) memastikan dua jalur pendakian populer, Thekelan dan Wekas, akan tetap beroperasi selama periode Lebaran 2025. Kepastian ini disampaikan melalui akun Instagram resmi BTNGM, @btn_gn_merbabu, pada Rabu (26/3/2025). Pengumuman tersebut sekaligus menepis kekhawatiran para pendaki yang ingin menikmati keindahan Gunung Merbabu selama libur panjang Idul Fitri. Namun, perlu dicatat bahwa jalur pendakian Suwanting akan ditutup sementara pada tanggal 30 Maret hingga 1 April 2025. Penutupan ini dilakukan untuk keperluan pemeliharaan dan memastikan keselamatan para pendaki.

Pembukaan jalur Thekelan dan Wekas merupakan hasil dari pengembangan sistem pemesanan daring yang telah rampung. Selain itu, pembukaan ini juga didasari pada penyelesaian perbaikan sarana dan prasarana pendakian, keberhasilan kegiatan pemulihan ekosistem, serta evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jalur pendakian. Jalur Thekelan sendiri telah dibuka kembali pada 11 Maret 2025, sementara jalur Wekas dibuka pada 20 Maret 2025. Pembukaan bertahap ini sejalan dengan dibukanya jalur Suwanting sejak 20 Februari 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen BTNGM dalam mengelola kawasan konservasi Gunung Merbabu secara berkelanjutan dan memastikan kenyamanan serta keselamatan para pengunjung.

Sementara itu, jalur pendakian via Selo masih ditutup sementara. Kepala BTNGM, Anggit Haryoso, menjelaskan bahwa penutupan ini masih berlangsung hingga tahapan persiapan pembukaan jalur pendakian tersebut selesai dilakukan. Belum ada pengumuman resmi terkait kapan jalur Selo akan kembali dibuka. Informasi lebih lanjut mengenai pembukaan jalur Selo dan perkembangan terkini dapat diakses melalui situs web resmi BTNGM dan media sosial resmi mereka. Para pendaki diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru terkait status jalur pendakian.

Sebelum memulai pendakian, para pendaki diwajibkan untuk melakukan pemesanan secara daring sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mengatur jumlah pendaki dan menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, persiapan fisik dan mental yang matang sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama pendakian. BTNGM juga kembali mengimbau para pendaki untuk menerapkan prinsip Leave No Trace, yaitu membawa pulang seluruh sampah yang mereka bawa agar keindahan dan kebersihan Gunung Merbabu tetap terjaga untuk generasi mendatang. Dengan demikian, pendakian dapat dinikmati secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sebagai informasi tambahan, bagi pecinta alam yang tertarik untuk mengeksplorasi kawasan sekitar Gunung Merbabu, terdapat wisata Merbabu 360 di lereng utara yang menawarkan pengalaman unik untuk campervan atau motocamp. Kawasan ini menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dan menjadi alternatif bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Merbabu tanpa harus melakukan pendakian. Terdapat juga destinasi tersembunyi seperti Air Terjun Semuncar di lereng Merbabu yang menantang untuk dijelajahi, namun membutuhkan rute yang ekstrem.

Catatan: Informasi lebih detail mengenai pemesanan daring, persyaratan pendakian, dan aturan lainnya dapat diakses melalui situs web dan media sosial resmi BTNGM.