Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Bantul Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Utama Parangtritis
Menjelang libur panjang dan potensi peningkatan kunjungan wisatawan, Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah jalur wisata yang rawan kemacetan. Fokus utama adalah kawasan Pantai Parangtritis, yang diprediksi akan mengalami lonjakan kunjungan signifikan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional, tergantung pada kondisi kepadatan arus kendaraan. Salah satu skenario yang disiapkan adalah penerapan sistem one way (satu arah) di Sempalan Pundah, dengan arah keluar diarahkan melalui Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Tujuannya adalah mengurai kepadatan dan memperlancar arus kendaraan yang keluar dari kawasan pantai.
"Rekayasa ini bersifat situasional. Jika arus lalu lintas terpantau padat, maka sistem one way akan segera diberlakukan," ujar Singgih kepada wartawan, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, Dishub Bantul juga telah menyiapkan langkah-langkah lain untuk mengantisipasi kemacetan, antara lain:
- Pemasangan water barrier: Pemisah jalur atau water barrier akan dipasang mulai dari Jembatan Kretek 1 hingga Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis. Tujuannya adalah memisahkan arus kendaraan dan mencegah terjadinya penyempitan jalur.
- Pembatasan akses bus wisata ke Mangunan: Bus pariwisata yang menuju kawasan Mangunan, yang merupakan jalur menuju Patuk, Gunungkidul, hanya diperbolehkan sampai objek wisata Watu Goyang. Setelah itu, bus diminta untuk putar balik kembali ke arah Bantul. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di jalur sempit dan curam menuju Mangunan.
- Penutupan Jalur Cinomati untuk kendaraan besar: Jalur Cinomati akan ditutup secara khusus untuk kendaraan besar seperti bus dan truk. Petugas gabungan dari Dishub, relawan, dan masyarakat akan disiagakan mulai tanggal 29 Maret hingga 7 April untuk memastikan kendaraan besar tidak melintasi jalur tersebut. Jalur Cinomati dikenal memiliki tanjakan curam dan tikungan tajam, sehingga rawan menyebabkan kemacetan jika dilalui kendaraan besar.
Singgih memperkirakan bahwa jumlah kendaraan yang masuk ke DIY selama periode libur panjang ini akan mencapai 1,4 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 726 ribu kendaraan diperkirakan akan masuk ke wilayah Bantul. Dengan asumsi satu kendaraan berisi tiga orang, maka mobilitas pemudik dan wisatawan yang masuk ke Bantul diperkirakan mencapai dua juta orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Saryadi, menyatakan bahwa pihaknya tidak menargetkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran tahun ini. Ia mengaku bersyukur jika jumlah kunjungan wisatawan tahun ini dapat menyamai angka tahun lalu, yaitu 174 ribu orang. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah larangan study tour dari Jawa Barat dan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, yang dapat mempengaruhi pengeluaran masyarakat untuk berwisata.