Panduan Lengkap Mengajarkan Anak Berpuasa: Tips dari Dokter Spesialis Anak
Di bulan Ramadan yang penuh berkah, banyak orang tua yang ingin menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sejak dini, salah satunya dengan mengajarkan puasa. Namun, muncul pertanyaan, kapan usia yang tepat untuk memperkenalkan puasa pada anak? Bagaimana cara mengajarkannya agar anak tetap sehat dan bersemangat? Berikut panduan lengkap dari dokter spesialis anak.
Kapan Usia yang Tepat Memulai Puasa?
Dokter spesialis anak menyarankan agar orang tua dapat memperkenalkan puasa pada anak sejak usia 6-7 tahun. Pada usia ini, anak sudah mulai memahami konsep dasar puasa, seperti menahan lapar dan haus, serta sudah mampu belajar disiplin dengan mengikuti jadwal sahur dan berbuka. Penting untuk memberikan penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti agar anak termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa.
Bahkan, anak-anak di bawah usia 6 tahun pun bisa mulai diajarkan berpuasa, namun secara bertahap. Mulailah dengan puasa setengah hari, kemudian secara perlahan ditingkatkan menjadi puasa penuh. Pastikan anak dalam kondisi sehat dan mendapatkan asupan gizi yang cukup selama berpuasa.
Tips Sukses Mengajarkan Anak Berpuasa
Berikut beberapa tips dari dr. Muhammad Vinci Ghazali, SpA, MM, MBA, Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Kuningan, agar anak dapat menjalani puasa dengan lancar:
- Bertahap: Ajarkan puasa secara bertahap, mulai dari 6-8 jam (sahur hingga dzuhur), lalu 8-10 jam (sahur hingga ashar), hingga akhirnya penuh sampai maghrib.
- Gizi Seimbang: Berikan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka, dengan asupan air yang cukup.
- Istirahat Cukup: Jaga waktu tidur anak sekitar 8-10 jam sehari.
- Aktivitas Fisik: Dorong anak untuk tetap aktif dengan aktivitas fisik ringan.
- Motivasi: Beri semangat dan yakinkan anak bahwa mereka mampu menyelesaikan puasa sampai dengan petang.
Nutrisi Tepat Saat Sahur dan Berbuka
Menurut dr. Felliyani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Bogor, nutrisi yang seimbang sangat penting untuk menjaga energi dan kesehatan anak selama berpuasa. Berikut komposisi makanan yang disarankan:
- Karbohidrat: 55-60% kalori dari makanan pokok.
- Protein dan Lemak: 40-45% kalori dari lauk pauk.
- Serat: Setengah gram per kg berat badan per hari dari sayur dan buah.
Saat sahur, berikan makanan yang lambat dicerna agar kadar gula darah naik perlahan dan bertahan lama, seperti roti gandum, ubi, atau kacang hijau. Lengkapi dengan segelas susu atau yoghurt sebelum imsak.
Saat berbuka, berikan makanan yang cepat menaikkan kadar gula darah, seperti kurma, kue, atau nasi. Tambahkan segelas susu atau yoghurt sebelum tidur untuk menjaga asupan nutrisi anak.
Pentingnya Serat dan Cairan
Pastikan anak mendapatkan cukup serat dan air putih selama berpuasa. Anak-anak memerlukan sekitar 12 gram serat setiap hari. Oleh karena itu, sertakan sayur dan buah dalam menu sahur dan berbuka.
Kebutuhan cairan anak adalah sekitar 1200-1300 ml atau setara 5 gelas per hari. Berikan air putih secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
Waspadai Tanda-Tanda Bahaya
Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda gula darah rendah (hipoglikemia) atau dehidrasi pada anak. Jika anak mengalami penglihatan kabur, nyeri kepala, tubuh terasa lelah, gemetar, pucat, keringat dingin, segera berikan makanan yang tepat untuk berbuka.
Jika anak menunjukkan gejala dehidrasi, seperti lemas, tidak buang air kecil selama 6 jam, mata cekung dan bibir kering, atau demam, segera berikan cairan yang cukup dan hentikan puasanya.
Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan anak selama berpuasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Mayapada Hospital menyediakan layanan Pediatric Center yang komprehensif untuk berbagai masalah kesehatan anak.
Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi MyCare untuk konsultasi online dan mendapatkan informasi kesehatan anak yang bermanfaat. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan fitur kesehatan di smartphone Anda untuk memantau kondisi tubuh selama berpuasa.
Dengan persiapan yang matang dan perhatian yang cermat, Anda dapat membantu anak menjalani ibadah puasa dengan sehat dan penuh semangat.